Salin Artikel

Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Dilanjutkan, Pembebasan Lahan Diperkirakan Habis Rp 700 Miliar

BLORA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang berlokasi di perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur dipastikan tetap berjalan.

Berdasarkan perhitungan awal, untuk area genangan wilayah Blora seluas 363,49 hektar.

Sedangkan area tapak Bendung ada 22,58 hektar wilayah hutan KHDTK Getas UGM Yogyakarta.

Bupati Blora Arief Rohman yang sempat mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian PUPR mengatakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 700 miliar untuk pembebasan lahan di lokasi yang terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko itu.

"Ya murni semua APBN, kita di daerah hanya bertugas untuk menyosialisasikan, jadi kemarin dihitung kalau pembebasan lahan saja itu hampir habis sekitar Rp 700 miliar, itu pun nanti dari Pemerintah Pusat. Kalau yang Bojonegoro memang karena anggarannya lebih, anggaran pembebasan langsung ditangani sendiri," ucap Arief saat ditemui wartawan di Graha Larasati Blora, Rabu (4/1/2023).

Untuk memuluskan proyek strategis nasional (PSN) tersebut berjalan sesuai rencana, maka dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

"Ini kita diminta untuk melangkah tahapan berikutnya untuk nantinya penetapan lokasi dan kita sosialisasi ke masyarakat tentang pembangunan Bendung Gerak Karangnongko," terang dia.

Dengan mengadakan rapat bersama BBWS Bengawan Solo dan instansi terkait, diharapkan dapat menentukan lokasi persis bendungan tersebut dan mekanisme yang akan digunakan dalam membebaskan lahan.

"Lokasinya di mana dan mekanismenya mungkin alternatif pertama ya pembebasan lahan dengan ganti rugi yang sesuai dengan aprecial, alternatif kedua ini adalah relokasi tapi proses relokasi ini tentunya membutuhkan waktu karena ada sekitar lima desa yang terkena dampak, dan ada dua pemerintahan desa kalau ini jadi, ya nanti hilang, lha ini sedang kita bahas lebih lanjut kira-kira seperti apa," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang terletak di perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur akan dilanjutkan, usai mengalami penundaan akibat refocusing anggaran pandemi Covid-19.

Kepastian untuk melanjutkan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko itu setelah adanya pembahasan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta pada Selasa (3/1/2023).

Pada tahun 2023 ini diharapkan proses pembebasan lahan segera dilakukan. Sehingga pada pembangunan konstruksi akan bisa dimulai pada 2024 dan ditargetkan selesai pada 2027 mendatang.

Apabila pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tetap dilanjutkan, maka setidaknya ada lima desa di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora yang bakal tergenang.

Adapun lima desa yang akan terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tersebut diantaranya, Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/04/234655778/pembangunan-bendung-gerak-karangnongko-dilanjutkan-pembebasan-lahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke