Salin Artikel

Ribuan Rumah di Grobogan Terendam Banjir, Akses Jalan Tertutup Air hingga 1,7 Meter

GROBOGAN, KOMPAS.com - Banjir menerjang sejumlah desa di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dengan kedalaman air bervariasi hingga mencapai satu meter, Senin (2/1/2023).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, sebanyak 560 rumah di wilayah perkotaan Purwodadi tergenang air 50 sentimeter dan akses jalan terendam banjir hingga satu meter.

Selanjutnya, di Kecamatan Brati, banjir sedalam 50 sentimeter merendam 464 rumah di Desa Lemah Putih dan 55 rumah di Desa Menduran.

Kemudian di Kecamatan Tawangharjo banjir sedalam 50 sentimeter merendam ratusan rumah di Desa Mayahan dan puluhan rumah Desa Jono. Akses jalan setempat bahkan tergenang banjir mencapai 1,5 meter.

Selain itu sejumlah rumah di Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan juga terendam banjir 40 sentimeter.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menyampaikan, banjir di wilayahnya dipicu hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari ini.

Di samping itu hujan deras juga mengakibatkan Sungai Lusi melebihi kapasitas hingga berujung meluap ke permukiman.

Elevasi Sungai Lusi sendiri pada pukul 10.00 WIB masih berada di angka 9.93 meter, turun sedikit dibanding elevasi tadi pagi pada pukul 06.00 WIB dengan 9,96 meter.

"Penyebabnya hujan deras dan kiriman air dari hulu yang mengakibatkan Sungai Lusi tidak mampu menampung debit air sehingga meluap," terang Endang saat dihubungi melalui ponsel, Senin (2/1/2023).

Pemkab Grobogan sudah merealisasikan dapur umum di tiga lokasi terdampak banjir yakni di Kampung Glugu Kelurahan Purwodadi, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi dan Desa Lemahputih Kecamatan Brati.

"Disiagakan juga perahu untuk mobilitas warga terdampak banjir," kata Endang.

Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni mengaku prihatin dengan musibah banjir di wilayahnya.

Sri Sumarni beserta sejumlah OPD pun berupaya mengecek lokasi terdampak banjir di wilayah Kecamatan Tawangharjo dengan menumpang perahu karet, Senin (2/1/2022).

"Kedalaman banjir untuk akses jalan ini tadi hampir 1,7 meter," kata Sri Sumarni saat berkunjung di Desa Mayahan.

Dalam kesempatan tersebut Sri Sumarni menerima keluhan dari para petani lantaran areal persawahannya terancam puso akibat terendam banjir cukup lama.

Karenanya akan digencar sosialisasi dengan menggandeng Dinas Pertanian Grobogan dan kecamatan supaya para petani bersedia mengasuransikan tanamannya.

Harapannya, ketika puso, para petani akan mendapatkan Rp 6 juta per hektar.  

"Petani tadi mengeluh juga, tanaman nanti puso. Saya nanti akan sosialisasi dengan pertanian, Pak Camat, supaya diasuransikan. Cuma bayar Rp 36 ribu per musim tanam per hektar, nanti dapat Rp 6 juta saat puso," paparnya.

Bupati pun menginstruksikan setiap kepala desa yang wilayahnya terdampak banjir segera mendirikan dapur umum.

"Supaya masyarakat dengan beban banjir, tidak kelaparan. Bahan-bahannya, ubo rampe-nya, termasuk beras, lauk-pauknya, dari pemerintah daerah juga ada. Ini sebetulnya kalau gotong royong juga bisa lah," kata Sri Sumarni.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/02/203908278/ribuan-rumah-di-grobogan-terendam-banjir-akses-jalan-tertutup-air-hingga-17

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke