Salin Artikel

Puluhan Rumah di Pesisir Semarang Rusak Diterjang Gelombang Tinggi, 10 Keluarga Mengungsi

Lurah Tanjung Emas Semarang, Sony Yudha mengatakan, sudah ada sepuluh keluarga yang melapor ke kelurahan.

"Sementara yang melaporkan ke kami 10 keluarga," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (29/12/2022).

Ketua RW 015 Tambak Lorok, Slamet Riyadi menambahkan, para pengungsi merupakan warga yang rumahnya berada di titik rawan terkena gelombang laut.

"Sudah tiga hari ini gelombang laut tinggi sampai 4 meter," ujarnya.

Sekitar 40 rumah warga Tambak Lorok juga rusak akibat gelombang laut tersebut. Beberapa rumah ada yang temboknya jebol sehingga tak bisa ditempati lagi.

"Kalau yang tak bisa ditempati ada 2 rumah," paparnya.

"Kalau tidak dikasih karung berisi pasir itu pasti langsung menghantam rumah warga. Jadinya seperti ini. Tingginya air laut sampai 4 meter sudah sampai atap rumah warga," ungkapnya.

Warga Tambak Lorok, Sri Wahyuni mengaku sampai tak bisa tidur karena gelombang laut yang masuk ke permukiman warga lebih besar dibanding hari biasa.

"Saya sampai tak bisa tidur air laut langsung terasa di tembok dan pintu rumah saya," paparnya.

Untuk itu, dia meminta agar Pemerintah Kota Semarang agar segera membangun sabuk pantai di Tambak Lorok agar warga bisa tidur dengan tenang.

"Sabuk laut segera dibangun, masak kita mau seperti ini terus. Kasian anak-anak dan lansia," imbuhnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/29/165522678/puluhan-rumah-di-pesisir-semarang-rusak-diterjang-gelombang-tinggi-10

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke