Salin Artikel

Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, Upaya Kenalkan Mitigasi Bencana

Sambil menabur bunga ia pun menuntun sang anak yang masih berusia 10 tahun untuk melakukan hal yang sama.

Chandra sengaja mengajak anaknya berkunjung dan berziarah ke Makam Massal Korban Tsunami Aceh, di kawasan Siron, Kabupaten Aceh Besar, pada Senin (26/12/2022) pagi.

“Selain mengenalkan bagaimana tata cara berziarah, ia juga mengenalkan bahwa ada bencana besar yang pernah melanda Aceh, 18 tahun lalu, dan dia harus tahu, bagaimana bersikap jika bencana datang, apa saja bentuknya, pelan-pelan dia harus belajar tentang itu,” sebut Chandra.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Haslinda (56). Bencana yang sudah merenggut nyawa orangtua dan adiknya ini, selalu dikisahkannya kepada kedua orang cucunya.

Tujuannya untuk mengingatkan mereka, bencana bisa datang kapan saja, termasuk tsunami.

Sejak pagi, warga memenuhi Pemakaman Massal Siron, Aceh Besar. Mereka datang untuk memperingati 18 tahun tsunami Aceh dengan berziarah dan berdoa.

Tidak sedikit orangtua yang mengajak serta anak-anak mereka, hampir semua bertujuan sama, yakni mengenalkan anak-anak mereka akan bencana tsunami yang pernah melanda Aceh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal mengatakan, untuk tahun ini peringatan 18 tahun pasca tsunami Aceh, memang dipusatkan di Makam Massal Siron.

“Semua orang harus tahu kalau di lokasi ini lebih dari 40.000 warga di Aceh dimakamkan di sini karena gempa dan tsunami Aceh, sehingga ini akan terus memberi ingatan dan pelajaran kepada semua masyarakat di Aceh bahwa bencana bisa datang kapan saja dan warga harus siaga,” jelasnya.


“Jadi, tidak hanya kegiatan seremonial semata, tapi kita bisa sekalian berziarah serta belajar dari pengalaman dahsyat itu di sana,” kata Almuniza.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut dirangkai dengan sejumlah kegiatan di antaranya tafakur, zikir dan salawat, santunan anak yatim, ziarah, serta tausiah dan doa bersama.

Sebagai informasi, tsunami menerjang Aceh dan Kepulauan Nias, Sumatera Utara, pada 26 Desember 2004 setelah terjadi gempa magnitudo 8,9 yang berpusat di Samudra Hindia.

Gelombang air laut itu turut menghantam wilayah Malaysia, Thailand, Sri Langka, Banglades, India, Maladewa, Myanmar, Madagaskar, Somalia, Kenya, Tanzania, Seychelles, Afrika Selatan, dan Yaman. Lebih dari 280.000 orang meninggal akibat bencana ini.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/26/125737078/peringatan-18-tahun-tsunami-aceh-upaya-kenalkan-mitigasi-bencana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke