Salin Artikel

Warga Binaan Lintas Agama di Rutan Salatiga Gotong Royong Membuat Pohon Natal

Pohon natal dari bahan bekas dan pernak-pernik itu dibuat oleh 10 warga binaan.

"Kita bersama-sama membuat, ini sangat menyenangkan karena kita menjunjung toleransi," kata seorang warga binaan, Yuliadi, Jumat (23/13/2022).

Menurut Yuliadi, karena berbahan bahan bekas dan memanfaatkan pernak-pernik yang tersedia, anggaran pembuatan pohon natal setinggi dua meter tersebut tak lebih dari Rp500.000.

"Tapi yang terpenting dari itu semua adalah kebersamaan di antara kami. Jadi meski mayoritas warga binaan beragama muslim, kita tetap membuat ini bersama," paparnya.

Sementara Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengapresiasi warga binaan yang telah membuat pohon natal dari bahan bekas.

"Kita juga mengusulkan pemberian remisi untuk 20 napi, tapi saat ini memang belum ada SK remisinya," terangnya.

Andri menambahkan Rutan Salatiga juga memberikan pelayanan khusus terkait dengan layanan kunjungan tatap muka untuk keluarga warga binaan.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada warga binaan yang merayakan Natal dan telah menjalani masa pidana dengan berkelakuan baik.

Andri mengatakan aula dalam rutan dihias bersama warga binaan untuk menjadi tempat melangsungkan ibadah dan membuat pohon natal.

"Sebagai bentuk toleransi dan saling menghormati, kami bersama warga binaan baik beragama Kristen - Katholik dan warga binaan yang beragama Islam bergotong royong bersama menghias aula untuk tempat ibadah dan membuat pohon natal," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/23/201749478/warga-binaan-lintas-agama-di-rutan-salatiga-gotong-royong-membuat-pohon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke