Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kesaksian Warga soal Kecelakaan di Proyek Kereta Cepat | Nikita Mirzani Ngamuk Usai Sidang

KOMPAS.com - Evakuasi bangkai kereta teknis dan lokomotif kerja di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menarik perhatian warga.

Salah satu yang penasaran adalah Jaja (70).

Warga yang tinggal sekitar satu kilometer dari tempat kejadian ini mengaku sempat mendengar dentuman saat adanya kecelakaan di proyek KCJB di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Minggu (18/12/2022) sore.

Berita lainnya, usai sidang kasus pencemaran nama baik Dito Mahendra, Senin (19/12/2022), Nikita Mirzani terlihat meluapkan kekecewaan dengan menjatuhkan mikrofon dan melempar map berisi hasil pemeriksaan kesehatannya.

Usai hakim menutup sidang, artis yang kerap disapa Niki ini terdiam di kursinya.

Dia tampak kesal dan kecewa terhadap apa yang dialaminya, termasuk izin dan proses pengobatan dirinya yang dinilai dipersulit oleh jaksa.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (19/12/2022).

Argentina berhasil menjuarai Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar. Lionel Messi dan kawan-kawan mengalahkan Perancis lewat adu tendangan penalti dengan skor 4-2.

Kemenangan tim besutan Lionel Scaloni ini tak hanya dirayakan oleh warga Argentina. Pendukungnya di Ambon, Maluku, turut berpesta.

Pada Senin dini hari, para pendukung yang memakai jersei Argentina tampak membawa berbagai atribut, seperti syal dan bendera. Mereka memenuhi Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Sultan Hasanuddin di Kota Ambon.

Salah satu pendukung Argentina, Amir, mengaku bangga karena tim kesayangannya menjadi jawara dunia.

"Jujur saya sangat terharu dan bahagia karena Argentina bisa keluar sebagai juara, ini partai final yang sangat menegangkan sekali," ujarnya, Senin.

Baca selengkapnya: Pendukung Argentina di Ambon Berpesta, Polisi: Silakan Pawai sampai Puas, Ini Hari Terakhir Piala Dunia

Seorang warga, Jaja, mengaku sempat mendengar dentuman saat peristiwa tersebut terjadi. Padahal, rumah Jaja berjarak 1 kilometer dari lokasi kejadian di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Awalnya saya mengira bahwa suara itu bagian dari kegiatan konstruksi kereta cepat. Namun, ternyata suara itu berasal dari kecelakaan," ucapnya.

Ketika petugas mengevakuasi kereta teknis dan lokomotif kerja pada Senin siang, Jaja dan sejumlah warga terlihat mendatangi tempat kecelakaan. Mereka mengaku penasaran.

"Saya sengaja nonton karena penasaran ingin melihat lokasi kecelakaan kereta dan bagaimana proses evakuasinya," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Kereta Cepat Dievakuasi, Warga Penasaran karena sempat Dengar Dentuman hingga 1 Kilometer saat Kecelakaan

Kericuhan terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu malam.

Peristiwa yang melibatkan dua kelompok warga itu diduga dipicu salah paham terkait pengelolaan parkir di salah satu rumah makan di Jalan Veteran, Pontianak.

"Kejadian ini terjadi karena salah paham antara dua kelompok warga, awalnya untuk mengelola area parkir salah satu rumah makan," tutur Kepala Polisi Resor Kota (Kapolresta) Pontianak Kombes Pol Andi Herindra, Minggu malam.

Andi mengatakan, sebelumnya, kepolisian bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah berusaha memediasi agar parkir tersebut dikelola secara bersama.

Pada Minggu malam, petugas gabungan dari Polresta Pontianak dan Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar disiagakan di lokasi kericuhan. Aparat juga menutup penuh akses Jalan Veteran.

Baca selengkapnya: Dua Kelompok Warga di Pontianak Ricuh, Berawal dari Masalah Lahan Parkir

Polisi memeriksa tujuh saksi terkait kasus penemuan potongan jari manusia di sayur lodeh di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan, dua saksi yang diperiksa merupakan pekerja warung makan yang menjual sayur lodeh dan pegawai di tempat pembuatan tahu.

Selain itu, polisi juga kembali memeriksa pelapor, Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT.

Ariasandy menuturkan, pemeriksaan tambahan ini untuk mendalami keterangan Petrus yang sebelumnya menyebutkan menemukan potongan jari manusia dalam tahu di sayur lodeh.

"Awalnya diperiksa lima orang sebagai saksi. Tapi kemarin ada periksa lagi dua orang, sehingga sampai saat ini sudah tujuh orang saksi," jelasnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Kasus Penemuan Potongan Jari di Sayur Lodeh, Polisi Periksa 7 Saksi

Artis Nikita Mirzani tampak meluapkan kekecewaannya usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Serang, Banten, Senin.

Perempuan yang kerap disapa Niki itu terlihat menjatuhkan mikrofon dan melempar map berisi bekas hasil pemeriksaan kesehatannya.

Sebelumnya, Niki melalui penasihat hukumnya, Fahmi Bachmid, kembali mengajukan permohonan pengalihan penahanan dari rutan ke kota. Ini dilakukan untuk mempermudah proses pengobatan sakit pengapuran tulang punggungnya. Niki disebut membutuhkan terapi seminggu tiga kali ke rumah sakit.

"Saya dikasih izin, tapi terlalu dipersulit sama Pak Edward, tuh orangnya di sebelah (menunjuk ke arah jaksa). Saya dibilang pura-pura sakit terus, Yang Mulia," terang Niki.

Soal aksinya menjatuhkan mikrofon dan membuang map berisi berkas, Niki menyebutkan bahwa tindakan itu tidak sengaja.

"Itu bukan ngamuk, tapi kesenggol, ya itu engga sengaja kesenggol, (map) terbang sendiri. Kecewa pasti. Ini emang maunya Dito supaya saya makin lama dipenjara," jelasnya selepas sidang.

Baca selengkapnya: Nikita Mirzani Ngamuk di Pengadilan, Jatuhkan Mikrofon dan Lempar Map

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty; Kontributor Pontianak, Hendra Cipta; Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere; Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Dheri Agriesta, Riska Farasonalia, Ardi Priyatno Utomo, Reni Susanti)

https://regional.kompas.com/read/2022/12/20/060600078/-populer-nusantara-kesaksian-warga-soal-kecelakaan-di-proyek-kereta-cepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke