Salin Artikel

Anak-anak Korban Kebakaran di Ambon Butuh Seragam dan Peralatan Sekolah

Pascakebakaran melanda kawasan Mardika, kecamatan Sirimau Ambon yang terjadi pada Jumat dinihari (9/12/2022), banyak anak yang tidak bisa bersekolah karena seragam dan peralatan sekolah milik mereka ikut terbakar.

“Dari hari pertama kebakaran sampai saat ini anak saya belum bisa ke sekolah karena seragam, buku, sepatu dan tas ikut terbakar,” kata Salma salah satu pengungsi di lokasi pengungsian kepada Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Salma mengaku saat kebakaran terjadi ia dan keluarganya hanya keluar dengan pakaian di badan.

Mereka tidak sempat menyelamatkan barang berharga, termasuk seragam dan peralatan sekolah milik dua anaknya.

Karena itu, saat ini dua anaknya yang duduk di bangku SD dan SMP belum bisa bersekolah.

“Jadi belum bisa ke sekolah, semua terbakar kita waktu itu hanya lari dengan surat-surat penting dan pakaian di badan,” ujarnya.

Wati, pengungsi lainnya, juga mengakui anaknya hingga kini belum bisa ke sekolah karena seragam sekolah anaknya ikut terbakar dalam musibah tersebut.

Anak-anak pengungsi kebakaran kata dia saat ini hanya bisa bermain di lokasi pengungsian dan belum bisa ke sekolah. Merka tidak punya seragam dan peralatan sekolah.

“Banyak anak-anak termasuk anak saya belum bisa ke sekolah karena seragamnya juga terbakar,” ujarnya.

Para pengungsi berharap pemerintah dan para dermawan bisa memberikan bantuan seragam dan juga peralatan sekolah agar anak-anak mereka bisa kembali bersekolah lagi.

Sejauh ini bantuan yang disalurkan sudah sangat banyak tapi masih berupa sembako, pakaian, selimut, popok, dan kebutuhan lainnya.

“Tapi kalau untuk kebutuhan sekolah ini masih sangat kurang jadi kami harapkan itu ada bantuan seragam, sepatu, buku tulis dan tas agar anak-anak kami bisa kembali bersekolah lagi,” katanya.

Ita, salah satu anak korban kebakaran yang ditemui di lokasi pengungsian mengaku sangat ingin ke sekolah untuk belajar dan bermain dengan teman-temannya.

Namun karena karena seragam dan peralatan sekolah terbakar ia hanya bisa bermain dengan sesame anak lainnya di lokasi pengungsian.

“Ia, ingin ke sekolah belajar dan bermain dengan teman-teman,” katanya.

Terkait harapan pengungsi korban kebakaran itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Ambon, Ferdinand Tasso yang dikonfirmasi kompas.com berulang kali belum mersespons.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/17/123148778/anak-anak-korban-kebakaran-di-ambon-butuh-seragam-dan-peralatan-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke