Salin Artikel

Curhat Pengungsi Kebakaran di Ambon: Makan Pagi Tidak Diantar, Makan Siang Selalu Telat

Para pengungsi mengaku tak lagi mendapat jatah sarapan beberapa hari terakhir. Padahal, mereka selalu mendapat sarapan pada hari-hari sebelumnya.

“Untuk makan pagi itu mereka sudah tidak antar lagi dan untuk makan siang itu selalu telat diantar,” kata salah satu pengungsi, Ira yang ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian, Rabu (14/12/2022).

Pemkot Ambon masih memberlakukan status tanggap darurat usai kasus kebakaran yang menghanguskan sejumlah bangunan di Kota Ambon itu. Status itu berlaku selama tujuh hari.

Selama tanggap darurat, Pemkot Ambon ikut mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan ratusan pengungsi di lokasi tersebut.

Menurut Ira, para pengungsi terpaksa mengeluarkan uang untuk membeli sarapan. Hal itu semakin mempersulit kondisi pengungsi yang tak lagi memiliki mata pencaharian.

“Kalau pagi hari itu kita beli makan sendiri apalagi untuk anak-anak mereka tidak bisa tahan sampai jam dua siang,” katanya.

“Kalau untuk sarapan pagi itu sudah tidak dapat lagi tapi yang kita sesalkan ini untuk makan siang, masa sampai jam dua baru datang, jadi kita ini selalu mengeluarkan uang untuk makan di luar, sama seperti hari ini kita juga baru makan jam dua lewat,” katanya.

Norma menegaskan, tak semua pengungsi memiliki daya tahan tubuh yang sama. Oleh karena itu, mereka meminta agar paket makan siang bisa diantar tepat waktu.

Apalagi, banyak lansia dan anak-anak yang harus dijaga kesehatannya di lokasi pengungsian.

“Kalau seperti ini orang bisa sakit dan yang menderita mag bisa menderita,” ujarnya. 

https://regional.kompas.com/read/2022/12/14/234633478/curhat-pengungsi-kebakaran-di-ambon-makan-pagi-tidak-diantar-makan-siang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke