Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, sejumlah kendala pada proyek-proyek itu, mulai dari kendala cuaca, hingga permasalahan dengan pihak ketiga, yakni kontraktor.
Seperti halnya, revitalisasi tahap pertama kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, yang mundur pembukaan dari jadwal sebelumnya pada Jumat (23/12/2022), Karena kendala cuaca.
Kemudian, Shelter Manahan Solo untuk pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stadion Manahan, yang dijadwalkan sebelumnya Desember 2022, rampung. Mundurnya ini, karena kontraktor tak bisa menyesuaikan sesuai target awal.
Lalu, Gedung Olahraga (GOR) Indoor Manahan, yang masih dilaksanakan pekerjaannya karena terkendala dana dan kontraktor.
Disinggung soal permasalahan penutupan laporan akhir tahun, Gibran mengatakan dengan adanya kemunduran proyek ini bakal ada penyesuaian pelaporan.
"Nanti menyesuaikan. Tidak apa-apa. Minggu-minggu ini, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) semua, dua lagi PDAM dan TSTJ," jelasnya.
Ditambah lagi, soal pembangunan Tritamas Waterpark di Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, itu juga tidak kunjung rampung.
Padahal, pembangunan wahana rekreasi air di Kota Bengawan dengan nilai investasi Rp 50 miliar dikerjakan dua tahap.
"Waterboom pendanaan, (target) Kalau itu April 2022. Kendala investor udah setengah jalan. Yang memulai bukan saya, yang cari investor bukan saya. Tugas saya menyelesaikan. Ya bagaimana, investornya harus sanggup. Kalau tidak sanggup kita hentikan KSO-nya (kerja sama operasional) janjinya Desember itu," paparnya.
Ia menegaskan dengan sejumlah kendala proyek ini, Gibran mengancam akan mem-blacklist sejumlah kontraktor dalam daftar.
"Potensi blacklist ada. Kalau tidak bisa menyelesaikan," tegas Gibran.
https://regional.kompas.com/read/2022/12/13/143507478/proyek-kebun-binatang-jurug-hingga-shelter-manahan-dipastikan-mundur-hingga
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.