Salin Artikel

Ada "Delay Sistem" hingga Screening untuk Atasi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Bakauheni

Jalur penyeberangan di Selat Sunda ini diperkirakan menjadi jalur tersibuk dan terpadat pada setiap musim libur hari raya.

Direktur Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugianto mengatakan jalur penyeberangan Pelabuhan Bakauheni-Merak adalah yang tersibuk.

"Seluruh operator penyeberangan, khususnya yang berada di jalur tersibuk Merak - Bakauheni diminta berkoordinasi dan fokus sesuai peran masing-masing," kata Hendro dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12/2022).

Hendro memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang di jalur penyerangan di Selat Sunda itu seperti yang terjadi pada Lebaran 2022 lalu.

"Pada penyelenggaraan angkutan hari raya seperti Lebaran ataupun Natal, tentu akan terjadi antrian atau kepadatan, dan ini hal yang biasa," kata Hendro.

Menurut Hendro, yang patut menjadi perhatian adalah bagaimana trafik itu tetap lancar dan masyarakat tidak menunggu terlalu lama saat akan menyeberang.

Dari hasil rapat koordinasi lintas sektoral pada Rabu (7/12/2022), ada beberapa konsep yang bisa diterapkan untuk mengatasi lonjakan penumpang ini.

Konsep itu di antaranya delay sistem di rest area jalan tol dengan mencontoh pada arus balik Lebaran 2022 di Lampung.

"Konsep ini efektif dan optimal seperti yang dilakukan pada periode Angkutan Lebaran 2022 lalu. Dan konsep ini juga diberlakukan untuk layanan tiket eksekutif," kata Hendro.

Rencananya delay sistem ini akan diberlakukan di rest area KM 13, KM 43, dan KM 68 di jalan tol arah Pelabuhan Merak.

Kepala Korlantas Mabes Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Firman Shantyabudi menambahkan, konsep lainnya adalah screening penumpang dan pengaturan flow kendaraan.


Screening ini akan dilakukan sebagai manajemen trafik untuk penumpang yang belum dan sudah memiliki tiket sebelum masuk area pelabuhan.

"Setelah exit toll Merak, siapkan screening juga, bagi yang belum bertiket jangan arahkan ke pelabuhan," kata Firman.

Sedangkan pengaturan flow kendaraan agar pembagian jenis kendaraan bisa lebih mudah dilayani di pelabuhan utama ataupun pelabuhan alternatif.

Sementara itu, Direktur ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi berharap calon pengguna jasa penyebrangan telah memiliki tiket minimal 1 hari sebelumnya.

"Ini kuncinya, agar melakukan reservasi tiket jauh-jauh hari. Karena sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan," kata Ira.

Dalam layanan angkutan Nataru mendatang, ASDP juga akan menerapkan screening penumpang dengan memberikan stiker di sejumlah titik.

Ini bertujuan agar kendaraan yang memang eligible (telah bertiket dan tiba sesuai jam layanan) dapat diarahkan menuju pelabuhan.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/08/145245878/ada-delay-sistem-hingga-screening-untuk-atasi-lonjakan-penumpang-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke