Salin Artikel

Kasus HIV/AID di Lembata NTT Tembus 298

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata menyebutkan, sejak 2016 hingga Oktober 2022, jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah itu mencapai 298 orang.

Kasus ini tersebar di beberapa kecamatan, diantaranya Buyasuri 12 kasus, Omesuri 15 kasus, Lebatukan 15 kasus, lle Ape Timur 27 kasus, lle Ape 29 kasus, Nubatukan 156 kasus, Nagawutung 16 kasus, Atadei 14 kasus dan Wulandoni 10 kasus serta luar wilayah sebanyak 3 kasus.

Paling banyak kasus HIV/IDS dialami ibu rumah tangga dan kelompok masyarakat petani. Selain itu, dilaporkan juga ada tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah terpapar.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa mengajak warganya untuk tetap peduli terhadap mereka yang mengidap HIV/AIDS.

Sebab, menurutnya, mereka yang sudah terpapar akan merasa tertekan apabila dijauhkan dari lingkungannya.

"Jangan menganggap penderita HIV adalah orang yang harus dijauhkan. Masyarakat harus menerima saudara-saudara kita," ujar Marsianus dalam keterangannya, Sabtu (3/12/2022).

Paling penting, lanjutnya, lingkungan dan keluarga harus memberi perhatian agar para Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) kuat secara mental untuk mempertahankan hidup.

“Kita tidak bisa hindari kalau saudara - saudara kita sudah terkena kasus ini. Saya minta jangan kucilkan mereka," ucapnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Geril Huar Noning mengatakan, Pemkab telah memiliki delapan Klinik Voluntari Conselling and Testing (VCT) HIV/ AIDS yang tersebar di beberapa kecamatan.

Hadirnya klinik ini untuk memberikan perawatan dukungan pengobatan bagi masyarakat yang terpapar HIV/AIDS maupun penyakit menular seksual lainnya.

"Layanan Klinik VCT ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan serta pengobatan bagi para penderita HIV/AIDS," ujar Geril dalam keterangannya, Senin (5/12/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/12/05/090005378/kasus-hiv-aid-di-lembata-ntt-tembus-298

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke