Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Anak Racuni Keluarganya hingga Tewas di Magelang | Sengketa Tanah di Jalan Tol Semarang-Demak

KOMPAS.com - Tiga anggota keluarga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), terdiri dari ayah, ibu, dan anak pertama, tewas akibat diracun oleh DDS, yang tak lain adalah anak kedua.

Kematian keluarga Abas Ashar (58) membuat hati Agus Kustiardo (58) hancur. Agus merupakan kakak ipar Abas.

Terlebih lagi, pembunuh keluarga adiknya dilakukan oleh keponakannya sendiri.

Berita lainnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jateng menilai bahwa kasus sengketa tanah milik Ahmad Suparwi (72), yang tanahnya dibangun jalan Tol Semarang-Demak, ada perbuatan pidananya.

Untuk diketahui, hingga saat ini Suparwi belum menerima ganti rugi usai tanah miliknya dibangun jalan Tol Semarang-Demak.

Polda Jateng meyakini ada perbuatan pidana dalam kasus tersebut.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Selasa (29/11/2022).

Agus Kustiardo (58) merasa hatinya hancur usai mendengar kabar kematian adik kandungnya, Heri Riyani (54), beserta suami dan anak pertamanya, Abas Ashar (58) serta Dea Khairunisa (25).

Apalagi, sosok yang meracuni adiknya adalah keponakannya sendiri, DDS.

"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," ujarnya, Senin (28/11/2022) malam.

Ia mengatakan, keluarga menyerahkan kasus ini kepada polisi. Ia berharap proses hukum berjalan sesuai ketentuan yang ada.

"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," ucapnya.

Baca selengkapnya: Sekeluarga di Magelang Tewas Diracun, Kerabat: Saya Hancur, Sekalipun Pelaku adalah Anaknya...

Polda Jateng meyakini ada perbuatan pidana dalam kasus sengketa tanah milik Suparwi di jalan Tol Semarang-Demak.

"Melihat keterangan korban, penyidik meyakini ada perbuatan pidana," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, Selasa.

Meski demikian, Djuhandani belum bisa menjelaskan secara detail soal kasus tersebut karena masih dalam penyelidikan. Ia juga menuturkan, penyidik Polda Jateng masih mendalami kasus itu.

Menurut Djuhandani, Polda Jateng berkomitmen akan terus mendalami kasus sengketa tanah milik Suparwi.

"Rencananya kita akan segera lakukan gelar khusus," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Polisi Sebut Ada Perbuatan Pidana pada Kasus Sengketa Tanah Milik Suparwi di Jalan Tol Semarang-Demak

Tim pencarian kembali menemukan korban helikopter Polri yang jatuh di perairan Bukulimau, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Pada Selasa pukul 09.45 WIB, tim pencarian menemukan jenazah Briptu Moch Lasminto, kopilot helikopter P-1103. Jasad korban ditemukan tak jauh dari pos pelabuhan Angkatan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Manggar, Belitung Timur.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka menjelaskan, saat ditemukan, korban masih mengenakan pakaian dan sepatu di salah satu kakinya.

"Jasad korban dibawa ke RSUD Muhammad Zein untuk visum," tuturnya.

Dengan ditemukannya jenazah Briptu Moch Lasminto, maka ada dua korban yang telah ditemukan. Sehari sebelumnya, tim pencarian menemukan jasad Bripda Khoirul Anam. Hingga kini, masih ada dua korban helikopter jatuh yang belum ditemukan.

Baca selengkapnya: Jasad Briptu Lasminto, Kopilot Helikopter Polri yang Jatuh Ditemukan

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo diteriaki "Ganjar presiden" saat mengunjungi Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Selasa.

Teriakan itu dipekikkan oleh salah satu kepala desa yang hadir dalam acara launching Desa Antikorupsi di Desa Banyubiru.

"Ganjar presiden" terdengar saat Ganjar hendak memberi sambutan. Selain itu, berulang kali juga terdengar teriakan 'Hidup Ganjar, hidup Ganjar.'

Ganjar pun langsung merespons teriakan-teriakan itu secara kalem.

"Tolong volumenya dikecilkan dulu," sebutnya.

Baca selengkapnya: Diteriaki Ganjar Presiden oleh Kepala Desa, Ganjar: Tolong Volumenya Dikecilkan Dulu

Dua kecamatan di Kendal, Jateng, masuk ke dalam zona merah Covid-19. Hal ini diketahui berdasarkan data dinas kesehatan per Minggu (27/11/2022).

Menurut data tersebut, terdapat 191 warga positif virus corona. Mereka tersebar di 20 kecamatan seantero kabupaten.

Dari 20 kecamatan itu, Kaliwungu dan Kendal dinyatakan masuk dalam zona merah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kendal Parno meminta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh kepemudaan, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) terutama yang ada di Kecamatan Kendal dan Kaliwungu untuk berkoordinasi agar bisa menekan angka Covid-19.

“Saya juga meminta kepada masyarakat, agar tetap mentaati protokol kesehatan dan bagi yang belum vaksin untuk segera vaksin,” jelasnya.

Baca selengkapnya: Dua Kecamatan di Kabupaten Kendal Masuk Zona Merah Covid-19

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana; Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf; Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur; Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana; Kontributor Kendal, Slamet Priyatin | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2022/11/30/055500478/-populer-nusantara-anak-racuni-keluarganya-hingga-tewas-di-magelang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke