Salin Artikel

Cegah Longsor dan Ungkit Dampak Ekonomi, Desa Kenteng Dijadikan Sentra Alpukat Unggulan

Pemilihan daerah tersebut karena memiliki lahan yang luas serta cocok untuk budidaya alpukat. Pada tahap awal, ditanam 3.000 pohon alpukat jenis pluwang.

"Bulan depan akan ada bantuan 15.000 bibit dari pemerintah pusat. Kita akan jadikan wilayah Bandungan bagian atas ini akan menjadi sentra alpukat unggulan,” kata Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Kamis (24/11/2022).

Menurut Ngesti, alpukat dipilih karena buahnya memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Jangka waktu panen juga relatif singkat sekitar tiga hingga empat tahun.

Selain itu juga bisa menjadi tanaman tegakan untuk mencegah tanah longsor di dataran tinggi Bandungan. “Alpukat jenis Pluwang ini merupakan bibit lokal unggul yang telah bersertifikat. Hasilnya nanti diharapkan dapat dirasakan warga di Desa Kenteng dan Candi yang berbatasan,” ujarnya.

Penanaman bibit alpukat dilakukan bersama dengan Senior Manager PT PLN UIP JBT Operasi Konstruksi II Achmadi Abas. Dia mengungkapkan

bantuan tiga ribu bibit alpukat diberikan kepada kelompok tani, kelompok sadar wisata dan warga Desa Kenteng dan Candi.

Menurut Achmadi total ada 250 warga yang akan menanamnya di lahan seluas 29 hektar. “Bantuan bibit tanaman ini merupakan wujud kepedulian PT PLN melaksanakan sustainable development goals terutama pembangunan lingkungan,” terangnya.

Sementara Kepala Desa Kenteng Nurtatik mewakili warga mengucapkan terima kasih atas kepedulian PT PLN (Persero) terhadap kesejahteraan warga. Dia berharap dukungan dan kerja sama ini dapat berlanjut di masa mendatang.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/24/194927578/cegah-longsor-dan-ungkit-dampak-ekonomi-desa-kenteng-dijadikan-sentra

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke