Salin Artikel

Terdampak Cuaca Ekstrem, 45 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau

Ikan mati itu milik warga yang dibudidaya dalam Keramba Jala Apung di Tapian Tampuniak Jorong Tanjung Sani Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.

"Ada sekitar 45 ton ikan yang mati karena pengaruh cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira yang dihubungi Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Rosva menyebutkan ikan yang mati itu berasal dari 124 keramba jala apung milik 24 warga.

Saat ini, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam sudah turun ke lapangan untuk meninjau dan melakukan penyuluhan.

"Tim kita sudah turun ke lapangan. Evakuasi bangkai ikan belum dapat dilakukan mengingat masih ada ikan di KJA yang kekurangan oksigen," kata Rosva.

Menurut Rosva, jika evakuasi atau pembersihan bangkai ikan tetap dilakukan akan menyebabkan ikan yang masih hidup menjadi stres.

Rosva mengatakan pihaknya juga telah memberikan penyuluhan kepada warga agar tidak membuang bangkai ikan ke badan danau karena bisa mencemari danau.

"Telah disarankan juga untuk mengevakuasi ikan yang masih hidup ke kolam penampungan sementara di darat," jelas Rosva.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/18/152053278/terdampak-cuaca-ekstrem-45-ton-ikan-mati-di-danau-maninjau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke