Salin Artikel

Perjuangan Anak Jalanan Semarang Memperoleh Pendidikan di Bangunan Bekas Pasar dan Tanpa Seragam

Sejak pagi, terlihat belasan anak-anak berjejer di sebuah bangunan bekas area relokasi Pasar Johar.

Dengan beralas tikar lipat mereka duduk dan bermain di area yang terdapat spanduk tergantung bertuliskan "Pos Paud Generasi Emas".

Meski tanpa ruang kelas dan alat untuk melakukan pembelajaran yang memadai, anak-anak itu terlihat antusias.

Para murid mendengarkan arahan dari seorang pengajar yang ada di depan mereka. Pengajar juga tak perlu mewajibkan siswa seragam untuk mengenal muridnya.

Nama pendidikan itu diberi nama Pos Paud Generasi Emas. Pendidikan itu diberikan kepada murid-murid kurang mampu secara gratis di Kota Semarang.

Pengelola Pos Paud Generasi Emas, Tri Lestari mengatakan, Generasi Emas sudah berjalan dua tahun di area relokasi Pasar Johar.

"Para siswa berumur 3-5 tahun. Sebagian ada yang ditemani orangtua mereka dan sebagian yang lain terlihat sendirian," jelasnya saat ditemui di lokasi, Senin (7/11/2022).

Dia menjelaskan, awalnya Tri dan teman-temannya sengaja membuka ruang pembelajaran di relokasi Pasar Johar untuk anak jalanan.

"Namun seiring berjalannya waktu banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang ikut," katanya menceritakan.

Hal yang paling sulit adalah mencari waktu senggang para siswa. Tak jarang dari mereka yang harus membantu keluarga untuk bekerja sebelum mengikuti pembelajaran.

"Jadi banyak juga yang harus bantu keluarga. Mayoritas orangtua mereka itu pengamen dan pencari rosok, ada juga yang buruh lepas seperti cuci piring dan kuli panggul," ungkapnya.

Marchia Putri Eka Ayunita, salah satu pengajar menambahkan, ada salah seorang anak yang setiap pagi harus membantu orangtuanya mencari barang bekas.

"Ada anak setiap pagi jam lima haris bangun mencari rosok di tempat sampah," imbuhnya.

Muridnya yang bernama Nada Geofisika itu pernah berangkat sekolah dengan keadaan kaki hitam karena bekas mencari barang bekas.

"Dulu waktu masuk belajar, nada pernah kakinya hitam terkena arang," ujarnya.

Tak jarang dari mereka yang mengantuk ketika mengikuti pembelajaran karena sudah kelelahan ketika membantu orangtua mereka.

"Sehingga sering dari mereka yang ketika belajar merasa ngantuk," imbuhnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/07/140140278/perjuangan-anak-jalanan-semarang-memperoleh-pendidikan-di-bangunan-bekas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke