Salin Artikel

Berdiri di Tanah Rawan Bergerak, Puluhan Rumah di Sirampog Brebes Akhirnya Dirobohkan

Sebagian besar, rumah yang rusak tepatnya berada di di Dukuh Karanganyar RT 03 RW 05 Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog. Pembongkaran dilakukan setelah hasil kajian Badan Geologi menyatakan wilayah tersebut tidak layak lagi untuk dihuni karena rawan.

Warga penghuni rumah direlokasi sementara ke Pondok Pesantren Al Insan dan rumah kerabat masing- masing.

"Kondisi pergerakan tanah sangat parah, sehingga seluruh bangunan rumah harus dirobohkan dan dipindah ke lokasi Huntara," kata Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Brebes, Budi Sujatmiko kepada wartawan, Senin (7/11/2022).

Budi mengungkapkan, pembongkaran rumah warga melibatkan tim gabungan dari ratusan relawan. Termasuk dibantu oleh warga setempat.

"Material dari rumah yang dirobohkan akan digunakan kembali untuk membangun hunian sementara (Huntara) di lahan yang aman dari tanah bergerak," ungkap Budi.

Budi mengungkapkan, pergerakan tanah di Desa Sridadi memang telah berlangsung sejak 2019. Sedikitnya 65 rumah penduduk terkena dampak tanah gerak sehingga harus direlokasi.

Budi menyebut, terdapat 185 kepala keluarga (KK) atau 767 jiwa yang terdampak bencana. "Total ada 57 rumah yang rusak parah dan harus direlokasi," ungkap Budi

"Untuk penghuni rumah sementara kami pindahkan di pondok pesantren dan tenda pengungsian. Pengungsi saat ini berjumlah seratusan orang," sambung Budi.

Budi mengungkapkan, rekomendasi hasil kajian dari Badan Geologi untuk wilayah Desa Sridadi memang sudah keluar. Bahkan rekomendasi yang sudah dua kali keluar itu hasilnya sama.

Yaitu bahwa untuk wilayah Dukuh Karanganyar, Karanggondang, dan Pengasinan, Kecamatan Sirampog sudah tidak layak untuk ditinggali.

Salah satu warga setempat, Ilah (56) mengaku bersama keluarga tinggal di tenda pengungsian sejak rumahnya dirobohkan.

Ilah dan keluarganya bakal tinggal di tenda sampai rumah hunian sementara selesai dibangun.

Ilah menyatakan, masyarakat setempat yang tinggal di pengungsian masih membutuhkan bantuan logistik.

"Bantuan logistik untuk para pengungsi jumlahnya minim. Di tenda pengungsian banyak yang kekurangan selimut, bantal, dan lainnya. Ini juga belum ada pemeriksaan kesehatan," ucap Ilah.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/07/115125978/berdiri-di-tanah-rawan-bergerak-puluhan-rumah-di-sirampog-brebes-akhirnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke