Salin Artikel

Mendesak, Pengungsi Banjir Aceh Tamiang Butuh Pangan, Susu, hingga Pembalut Wanita

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menginstruksikan seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang terkait dengan penanganan banjir, segera menginventarisir kebutuhan setiap posko pengungsian di Aceh Tamiang.

Ini dilakukan agar seluruh kebutuhan para pengungsi terpenuhi.

Pj Gubernur Aceh mengatakan hal tersebut kepada para kepala SKPA terkait, usai meninjau langsung kondisi banjir Aceh Tamiang, tepatnya di jalan lintas Kuala Simpang ke Perbatasan Aceh–Sumatera Utara.

“Banjir tentu membuat masyarakat kita, khususnya di Aceh Tamiang ini menderita, oleh karena itu, inventarisir apa saja kebutuhan di posko dan segera sediakan. Dinas terkait harus selalu berkoordinasi agar penanganannya bisa lebih masif, yang terpenting tentu saja kebutuhan sandang dan pangan,” ujar Pj Gubernur, Senin (7/11/2022) melalui keterangan tertulisnya.

Beberapa kebutuhan yang dinilai mendesak adalah, kebutuhan - berupa beras, mi Instan, telur, minyak goreng, tenda, air bersih, matras, selimut, susu, pampers dan pembalut wanita.

Pj gubernur Aceh juga memantau langsung Kampung Seumadam, Sungai Liput, Bukit Rata, Kebun Tengah dan Minuran.

Ia kemudian melihat kondisi genangan yang mengakibatkan antrean panjang truk-truk berbadan besar yang mengangkut berbagai komoditi.

Melihat itu, Pj Gubernur mengingatkan Kepala dinas Perhubungan Aceh, Kadis perhubungan Aceh Tamiang serta aparat dari Polri dan TNI untuk membantu mengurai kemacetan tersebut.

“Dishub Aceh dan Aceh Tamiang serta Polri dan TNI, harus mencari formulasi yang tepat untuk mengurai kemacetan dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Prioritaskan truk pengangkut logistik, seperti sayur mayur, dan kebutuhan pokok lainnya, saat air sudah mulai surut,” ujar Achmad Marzuki.

Pj Gubernur menyarankan Dishub bersama Polri dan TNI untuk menentukan titik kumpul truk-truk tersebut agar tidak terjadi kemacetan yang panjang.

“Hari ini kan sudah bisa dilalui, maka kebutuhan utama segera didahulukan dan yang tidak prioritas coba dicari lokasi untuk parkir sementara,” kata Pj Gubernur.

Kepada Dinas kesehatan, Pj gubernur mengimbau untuk segera melakukan langkah antisipasi terhadap kemungkinan serangan diare dan gatal-gatal di lokasi pengungsian.

Pj Gubernur juga menginstruksikan dinas terkait untuk memberikan bantuan alat pembersih kepada sekolah-sekolah yang terendam banjir.

Sekolah yang terendam banjir juga harus diberikan bantuan alat-alat untuk membersihkan sekolah, agar anak-anak bisa segera bersekolah lagi.

“Yang pasti, semua harus bersatu dan bergerak bersama. Pemerintah Aceh, Pemkab Aceh Tamiang, TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa juga. Harus saling bahu membahu, bekerjasama,” kata Pj Gubernur.

Banjir Aceh Tamiang merendam 146 kampung yang tersebar dalam 12 kecamatan. Saat ini, Pemerintah telah mendirikan 343 posko pengungsian guna menampung 29.014 Keluarga.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/07/104315478/mendesak-pengungsi-banjir-aceh-tamiang-butuh-pangan-susu-hingga-pembalut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke