Salin Artikel

Waspada Konten Hoaks, Ini 3 Hal yang Harus Dilakukan Warganet di Ruang Digital

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir ratusan ribu konten hoaks dan berita di media sosial dan internet sepanjang tahun 2021 lalu.

Sepanjang tahun 2021, Kementerian Kominfo mencatat telah menemukan dan melakukan pemutusan akses terhadap 565.449 konten negatif.

Tidak hanya itu, pemerintah sudah memprediksi aktivitas digital di tahun 2022 semakin meningkat, sehingga tantangan unutk menjaga kondusivitas di ruang digital semakin besar.

Hal ini juga disampaikan Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan.

Menurutnya, kualitas dan kuantitas konten hoaks semakin banyak diproduksi di tengah rendahnya kemampuan masyakarat lain dalam membedakan kualitas informasi.

"Hoaks bakal bertebaran, ditambah berdasarkan berbagai survei, sebagian masyarakat kita bukan orang-orang yang risau memproduksi dan mendistribusikan hoaks," ujarnya saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (28/10/2022).

Masih banyak masyarakat yang belum mampu membedakan informasi benar mana yang hoaks.

"Mulai dari informasi yang valid, misinformasi, disinformasi maupun malinformasi. Hoax bakal bertebaran," ujarnya.

Firman menyebut, masyarakat atau warganet cenderung seringkali cepat merespon konten hoaks sehingga penyebarannya kian masif dan menjadi sulit dideteksi.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan warganet sebelum merespons konten apapun yang beredar di media sosial agar tidak menjadi bagian dari penyebar konten hoaks.

1. Tingkatkan kemampuan menilai informasi

Warganet diminta untuk selalu meningkatkan kemampuan di ruang digital, terutama terkait menilai informasi yang terbawa oleh modus-modus oknum untuk memproduksi hoaks yang selalu berkembang.

2. Hadapi informasi dengan kritis

Hoax bisa masuk ke ruang digital dengan berbagai cara dan bentuk, sehingga penting bagi warganet untuk menghadapi infromasi dengan kritis.

3. Jangan mudah terpancing

Firman juga menjelaskan, sikap kritis artinya memahami bahwa tendensi informasi di ruang digital selalu berusaha memancing respons dengan segera, apakah itu bentuk dukungan atau penolakan.

Oleh karena itu, warganet sebaiknya tidak perlu terpancing dengan memberikan respons yang cepat terhadap suatu informasi yang baru didapat.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/31/140859178/waspada-konten-hoaks-ini-3-hal-yang-harus-dilakukan-warganet-di-ruang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke