Salin Artikel

Melihat Semangat Anak Pekerja Migran Indonesia Melanjutkan Sekolah di Banten

Mereka mendapat beasiswa biaya pendidikan. Kebutuhan sehari-hari mereka pun ditanggung pemerintah.

Salah satu siswa penerima program afirmasi pendidikan menengah (ADEM), Shirlyn Pialago mengaku senang bisa kembali ke Tanah Air untuk melanjutkan pendidikan.

Apalagi, ia terpilih menjadi salah satu dari ratusan orang yang mendaftar untuk mendapatkan program tersebut dan ditempatkan di SMAN 6 Kota Serang.

Awalnya, Shirlyn ditawarkan oleh pihak sekolah di Malaysia untuk melanjutkan jenjang pendidikan SMA di Indonesia.

Setelah menerima tawaran itu, Shirlyn mengikuti rangkaian tes agar terpilih menjadi peserta program afirmasi pendidikan menengah repatriasi kelas X tahun ajaran 2022/2023.

“Bahagia karena tidak semua siswa bisa dapat kesempatan terpilih mengikuti program ini. Bersyukur juga karena ditempatkan di Kota Serang,” kata Shirlyn berbincang dengan Kompas.com di Serang, Jumat (29/10/2022).

Shirlyn menceritakan, ibunya berasal dari Sulawesi Selatan dan saat ini menjadi PMI di Tawau, Sabah, Malaysia. Sedangkan Ayahnya asal Philipina.

Meski begitu, Shirlyn yang lahir di Malaysia dan mengenyam pendidikan SD dan SMP di Malaysia tetap menyandang status warga negara Indonesia (WNI).

Walaupun berpisah dan jauh dari orangtua, Shirlyn tetap semangat belajar untuk membahagiakan orangtua dan menggapai cita-citanya.

"Orangtua ya pasti sedih melepaskan anak, terus jauh juga, engga ada keluarga juga disini (Banten). Meski sedih tapi mau gimana demi melanjutkan pendidikan," ujar dia.

Siswa lainnya, Anisa Wahyudin yang kini bersekolah di SMA Plus Permata Insani mengaku senang dan akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk membuktikan bahwa anak PMI dapat sukses.

"Senang, sebenarnya campur aduk. Soalnya tiga tahun belajar di sana (Malaysia) itu kurang produktif, tapi Alhamdulillah bisa diterima disekolah bagus dan terbaik di sini," kata Anisa.


Anisa mengenyam pendidikan sekolah dasar di tanah kelahirannya, Sulawesi Selatan. Pada 2019, ia pindah ke Malaysia mengikuti orangtua dan melanjutkan sekolah di Negeri Jiran.

"Orangtua sudah bekerja di Malaysia sebagai TKI itu dari tahun 2015 sampai sekarang," ujar dia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan, Banten menjadi salah satu daerah yang ditunjuk Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sebagai tempat belajar bagi siswa afirmasi pendidikan menengah repatriasi kelas X tahun ajaran 2022/2023.

"Pelajar repatriasi adalah anak- anak Indonesia yang orangtuanya menjadi migran di Malaysia dan saat ini belajar di Indonesia. Nah, Banten salah satunya," kata Tabrani.

Tabrani menjelaskan, sebanyak 69 anak PMI melanjutkan sekolah di enam SMA dan SMK di Banten.

Adapun keenam sekolah itu yakni SMA Plus Permata Insani, SMA Islami Village, SMK Penerbangan Aero Dirgantara, SMK Islami Village, SMA Negeri 9 Kota Tangerang, dan SMA Negeri 6 Kota Serang.

Menurut Tabrani, Banten menjadi daerah yang dipilih pemerintah pusat sejak 2013 karena kesiapannya menerima siswa repatriasi karena tidak semua daerah siap dari segi pembiayaan dan lainnya.

"Mereka gratis, dibiayai oleh negara baik yang melalui BOS, kemudian memang ada anggarannya. Dari mulai asrama makan sampai biaya belajar itu dibiayai negara," ujar Tabrani.

Ia berharap setelah lulus SMA/SMK, para siswa program repatriasi dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

"Nanti mereka juga akan mendapatkan beasiswa di bangku kuliah. Dan semoga betah dan bersemangat belajarnya," tandas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/29/145623278/melihat-semangat-anak-pekerja-migran-indonesia-melanjutkan-sekolah-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke