Salin Artikel

5 Tari Daerah untuk Menyambut Tamu, Ada Tari Pendet

KOMPAS.com - Beberapa tari daerah berfungsi untuk menyambut tamu.

Tari daerah digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, seperti pejabat penting , presiden, atau keluarga bangsawan.

Tari daerah adalah tari yang diwariskan secara turun temurun dan merupakan milik masyarakat daerah setempat.

Keberadaan tari daerah dapat ditemukan di setiap daerah di Indonesia dan mengandung budaya daerah tersebut.

Tari daerah juga menggambarkan kebudayaan dan pola-pola tradisi masyarakat.

Berikut ini tari daerah yang digunakan untuk menyambut tamu.

Tari Daerah untuk Menyambut Tamu

1. Tari Pendet

Tari Pendet berasal dari Bali, dimana merupakan salah satu tari daerah yang digunakan untuk menyambut tamu.

Awalnya, tari Pendet merupakan tari sakral yang menjadi upacara piodalan di pura atau tempat suci keluarga.

Upacara tersebut sebagai bentuk rasa syukur, penghormatan, penyambutan dewa yang turun ke bumi, dan pemujaan kepada dewa yang berdiam di pura.

Seiring perjalanan waktu untuk mempertahankan keberadaan tari Pendet dan untuk memenuhi kebutuhan hiburan, para seniman mengembangkan tarian yang semula berfungsi sebagai tari upacara menjadi tari "balih-balihan" atau tari hiburan.

Tari Pendet balih-balihan berfungsi sebagai tari hiburan dan penyambutan tamu ataupun tari selamat datang.

Gerak tari Pendet balih-balihan dibuat lebih menarik dengan gerakan baru serta pengulangan pada beberapa gerakan.

Tari Merak berasal dari Jawa Barat. Tari Merak diciptakan oleh koreografer dan senimana asal Jawa Barat bernama Raden Tjetje Soemantri pada tahun 1950-an.

Tari Merak mengambil gerakan-gerakan burung Merak yang kemudian dibuat menjadi sebuah tarian.

Pada awal penciptaannya, tari Mereka ditujukan untuk menghibur para delegasi Konferensi Asia Afrika pada acara resepsi di Bandung tahun 1955.

Setelah Raden Tjetje Soemantri meninggal pada tahun 1963, Irawati Durban sebagai muridnya menyempurnakan tarian dengan mengolah struktur koreografi tarian kembali.

Biasanya, tari Merak dijadikan hiburan atau sambutan tamu di acara besar.

Tari Selamat Datang berasal dari Papua untuk memperlihatkan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut tamu yang datang.

Tari Selamat Datang untuk memberikan rasa hormat dan rasa suka cita penduduk serta kepala suku terhadap tamu yang sudah mengunjungi Papua.

Para penari tari Selamat Datang selalu terlihat riang gembira yang ditunjukkan melalui gerak tubuh dan raut muka penari.

Sehingga, beberapa tamu yang datang ikut menarikan tarian ini bersama dengan penari lainnya.

Tari Tidi Lo O'Ayabu berasal dari Gorontalo.

Tari Tidi Lo O'Ayabu merupakan tari klasik yang berkembang pada abad ke-17 dan 18 di kalangan istana, yaitu raja-raja dan bangsawan.

Biasanya, tari Tidi Lo O'Ayabu ditarikan dalam penyambutan tamu, syukuran, dan resepsi pernikahan.

Tari Tidi Lo O'Ayabu memiliki 14 gerakan yang memiliki maknanya masing-masing. Salah satunya gerakan mengipas kipas yang bermakna menghalau semua tantangan.

Tari Gambyong berasal dari wilayah Surakarta, Jawa Tengah. Tarian ini merupakan tari klasik. 

Tari Gambyong digunakan untuk pertunjukkan dan menyambut tamu.

Terdapat berbagai macam koreografi Tari Gambyong, yaitu Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (beberapa variasi).

Namun, tarian ini memiliki gerakan dasar yang sama, yaitu tarian tayub/ledhek.

(Editor: Dini Daniswari dan Serafica Gischa)

Sumber:

regional.kompas.com

kids.grid.id

www.bandung.go.id

kebudayaan.kemdikbud.go.id

dpad.jogjaprov.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/10/28/154419578/5-tari-daerah-untuk-menyambut-tamu-ada-tari-pendet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke