Salin Artikel

Begini Kisah UKM Pinggiran Kabupaten Semarang Rangkul Korban PHK hingga Kuasai Pasar Fesyen Anak di Jabodetabek

Pemilik brand pakaian anak lokal Chubbydut, Lutfia Nurul Aini mengakui peningkatan penjualan 100-200 persen setelah menyewa gudang milik Shipper di Jakarta.

"Selain itu saya bisa mendekatkan produk kami dengan customer yang kebanyakan di Jakarta," terang Lutfi saat ditemui Kompas.com, Selasa (25/10/2022).

Dia menceritakan banyak pembeli yang menginginkan produknya dikirim dalam sehari. Akan tetapi tinggal di daerah pinggiran membuatnya kesulitan menuruti kemauan para pelanggannya.

Akhirnya ia bekerja sama dengan Shipper, agregator logistik dan pergudangan yang memudahkan sewa gudang sekaligus membantu pengiriman produk langsung ke tangan pembeli, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Dengan begitu, Lutfi tak perlu pusing mengontrak ruko di Jakarta atau mengirim tim khusus untuk mengurus pengiriman produknya untuk sampai ke tangan pembeli.

"Ya rata-rata per bulan paling sedikit sekitar 1.000 pcs terjual ke dari Sabang sampai Merauke ada," imbuhnya.

Tak cukup sampai di situ, saat pandemi Covid-19 ia merintis brand pakaian muslimah anak Rubykidz, dan merekrut warga terdampak PHK serta ibu rumah tangga di sekitarnya untuk bekerja dengannya.

Lutfi optimistis pelaku UKM lokal lainnya juga bisa menjangkau pasar nasional sepertinya bila bertekad besar dan berani mengambil resiko.

"Kalau musim ini penjualan bisa naik 200 persen, apalagi nanti lebaran kami harap bisa lebih bagus lagi," terang ibu dua anak itu.

Berikutnya, ia menargetkan pasar konsumen di Sumatera dan Sulawesi untuk berkembang lebih pesat.

Lebih lanjut, saat meninjau warehouse Shipper Semarang di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), External Affairs atau PR Shipper Even Alex Chandra menyebutkan komitmennya membantu pelaku UKM lokal menjangkau pasar lebih besar.

Pasalnya, selama ini pelaku UKM seringkali mengalami kendala pergudangan dan logistik karena sewa gudang mahal dan pengaturan pengiriman produk harus dilakukan secara terpisah.

"Dari riset internal kami, biaya logistik dan pergudangan hemat sampai 20 persen ketimbang cara konvensional yang memisah sewa gudang dan pengiriman logistik. Kalau pun tidak banyak untung, setidaknya mengurangi keribetan pelaku UKM," beber Alex.

Saat ini pihaknya telah membantu 30 ribu UKM di Indonesia mulai dari produk kosmetik, pakaian, perabot rumah tangga, hingga food and beverage.

Ia memberikan kemudahan sewa gudang sesuai kebutuhan pelanggannya dengan sistem bagi hasil. Sehingga hal itu tak memberatkan para pelaku UKM.

Gudang Shipper di KIW sendiri seluas 2.200 m² yang terbagi dua bagian rak untuk barang eceran dan palet untuk barang berukuran sedang hingga besar.

"Rata-rata mereka (pelaku UKM) menyimpan barang di gudang sekitar 10-45 hari karena perputaran barang cepat keluar masuk dari pemilik produk ke pembelinya," imbuhnya.

Biaya relatif murah, Rp 1.000-3.000 untuk barang eceran per keluar masuk. Sedangkan barang ukuran sedang sekitar Rp 3.000 per keluar masuk.

Sebagai informasi, Shipper telah memiliki 300 gudang yang tersebar di 35 kota di Indonesia. Ia harap pelaku UKM lokal yang terbantu oleh jasanya dapat berhasil naik menjadi pelaku bisnis besar nantinya.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/26/215319278/begini-kisah-ukm-pinggiran-kabupaten-semarang-rangkul-korban-phk-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke