Salin Artikel

Dikeroyok karena Masalah Karton, Siswa Berprestasi Ini Trauma Berat dan Tetap Ikut Lomba Bahasa Inggris

Kejadian tersebut bermula saat korban dimintai tolong untuk mengambilkan kertas karton yang tergeletak di lapangan untuk digunakan sebagai kipas. Saat itu pihak sekolah tengah menggelar acara Maulid Nabi. Korban pun mengambil kertas karton tersebut dan memberikannya kepada temannya.

Namun siapa sangka, si empunya kertas karton pun datang dan marah kepada korban. Kertas karton pun langsung dikembalikan oleh korban. Namun bukannya mereda, usai kegiatan Maulid Nabi, korban justru dikeroyok di dalam kelasnya oleh belasan siswa lain.

“Ini karena masalah sepele aja pak sebenarnya. Awalnya anak saya ambilkan karton di lapangan untuk kipas-kipas temannya. Nah kertas karton itu kan tergeletak, nggak ada yang punya. Nah sekalinya marah yang punya, habis itu dibalikin kertasnya itu,” kata AW, ayah korban saat dihubungi Kompas.com pada Senin (24/10/2022).

Pukulan dan tendangan pun terus dilayangkan hingga akhirnya korban mengalami luka memar di wajah dan badannya.

“Anak saya sempat melawan, karena kalau tidak bisa mati itu dikeroyok banyak begitu,” tambahnya.

Geram mengetahui putranya dianiaya, AW pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Balikpapan Barat. Saat ini anaknya mengalami trauma dan tidak mau masuk sekolah.

“Sejak kejadian itu, sampai hari ini (Senin), anak saya enggak mau turun ke sekolah. Trauma dia kasihan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, putranya merupakan siswa yang berprestasi di sekolah. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) korban kerap meraih sejumlah prestasi untuk sekolahnya. Di antaranya lomba Bahasa Inggris hingga mengaji.

“Alhamdulillah Pak, dari SD itu memang dia suka ikut lomba, alhamdulillah juara. Ini baru aja dia ikut Bahasa Inggris habis dikeroyok itu. Alhamdulillah juara 1, membawa nama sekolah. Padahal kondisinya habis dikeroyok itu,” tuturnya.

AW berharap pihak sekolah juga dapat memberikan sanksi agar efek jera kepada para pelaku ini. Sebab ia khawatir ada korban selanjutnya jika hal ini dibiarkan. Termasuk aparat kepolisian juga diminta segera memberikan efek jera.

“Saya ingin efek jera saja pak buat anak-anak itu. Misalnya dikasih masuk dulu kah di sel biar dia tahu kalau berbuat jahat itu begini dampaknya. Pihak sekolah juga kasih efek jera. Tapi ini saya lagi mediasi di sekolah,” bebernya.

Lantaran anaknya telah trauma, AW berencana memindahkan sekolah anaknya ke Sulawesi Selatan (Sulsel) tepatnya di Parepare. Sebab anaknya sudah sangat trauma sekolah di Balikpapan.

“Iya Pak, mau dipindahin aja ke Parepare, kampung saya. Soalnya di sini sudah trauma dia. Biar aja di sana, biar bersosialisasi dengan yang lain agar lupa masalah yang disini. Biar enggak tahu trauma lagi,” pungkasnya.

Sementara itu Kapolsek Balikpapan Barat, Kompol Djoko Purwanto membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya telah memanggil para pelaku pengeroyokan tersebut untuk dimintai keterangan.

“Sudah kita panggil yang bersangkutan. Ada sekitar 10 orang kalaue nggak salah. Mereka itu sesama teman sekolah. Nah hari ini pihak sekolahnya juga sudah kita mintai keterangan. Semoga bisa dimediasi, karena ini kan anak-anak di bawah umur semua,” pungkasnya ditemui di Polresta Balikpapan.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/24/171116878/dikeroyok-karena-masalah-karton-siswa-berprestasi-ini-trauma-berat-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke