Salin Artikel

Kisah Adi, Terbangun dan Lihat Harimau Berjarak 2 Meter Darinya, Bergulat hingga Selamat

Meski selamat, pria tersebut mengalami luka cakaran di tubuhnya. Adi juga mendapat 20 jahitan akibat luka di bagian kepala.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, peristiwa konflik manusia dan harimau itu terjadi pada Jumat (21/10/2022).

Lokasi konflik berada di areal hutan tanaman industri (HTI) salah satu perusahaan.

"Korban ini salah satu anggota kontraktor konsesi pemegang izin hutan tanaman industri di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda. Yang bersangkutan sebagai kepala rombongan," kata Genman kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022) malam.

Harimau berjarak 2 meter

Genma menjelaskan, sebelum terjadi penyerangan, salah seorang rekan kerja korban sempat melihat mata berwarna merah didekat kamp pekerja.

Namun, kawannya saat itu tidak mengetahui bahwa mata yang dilihatnya adalah mata harimau.

Pada saat seluruh pekerja sedang tidur, Adi Saputra terbangun dan melihat harimau Sumatera dengan jarak sekitar dua meter dari dirinya.

"Karena kaget melihat harimau, korban berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya. Namun, harimau langsung menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk," sebut Genman.


Harimau berhasil diusir

Pada saat harimau menyerang, lanjut dia, korban berusaha melawan dengan memegang kaki dan dan dada harimau.

Tetapi kepala korban justru terkena cakaran harimau.

Korban dan pekerja lainnya mencoba untuk mengusir harimau, namun hewan tersebut kunjung pergi.

Bahkan, harimau masuk ke dalam kamp, membuat para pekerja panik dan ketakutan.

"Pekerja terus berupaya mengusir hingga akhirnya harimau keluar dari kamp lalu pergi," kata Genman.

Setelah itu, para pekerja langsung melarikan korban ke klinik perusahaan untuk mendapatkan perawatan medis.

Genman mengatakan, tim BBKSDA Riau telah diturunkan ke lokasi kejadian usai dilaporkan oleh pihak perusahaan.

"Kita menurunkan tim dari Resort Kerumutan Utara," ujar Genman.

Untuk langkah awal, kata Genman, tim melakukan pemasangan kamera trap untuk memantau harimau.

Selain itu, melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pekerja agar waspada terhadap serangan hewan buas dilindungi itu.

"Tim melakukan patroli untuk memberikan rasa aman kepada para pekerja," sebut Genman.

Adapun, langkah lanjutan pihak BBKSDA Riau akan melakukan koordinasi dengan perusahaan HTI terkait dengan implemantasi SOP pelaksanaan kegiatan lapangan dan pengawasan.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lagi serangan harimau terhadap pekerja.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/24/060000978/kisah-adi-terbangun-dan-lihat-harimau-berjarak-2-meter-darinya-bergulat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke