Salin Artikel

Pembunuhan dan Perselingkuhan di Kamar Hotel No 17 di Kota Semarang

Ia diketahui menginap bersama dengan rekan-rekannya di kamar 17 di kamar hotel yamg ada di Jalan Kolonel Sugiono, Dadapsari, Semarang Utara.

Rizal yang sempat dilarikan ke RSUP Kariadi Semarang itu kemudian menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan.

Sementara di depan kamar 17 yang berada di sisi timur hotel, ditemukan darah mengering yang memanjang hamil lima meter.

Bercak darah banyak ditemukan di dekat pintu kamar dan tempat tidur.

Tak hanya darah. Lantai kamar hotel juga dipenuhi bungkus kuaci dan dari informasi yang beredar, petugas juga menemukan sebotol minuman keras.

Petugas yang turun ke TKP pun memasang garis polisi tepat di depan kamar nomor 17 tersebut.

Pembunuhan di kamar nomor 17 tersebut diketahui pertama kalo oleh pegawai hotel yang hendak melayani kamar di dekat kamar nomor 17.

Saksi kemudian terkejut melihat bercak darah yang berujung di kamar nomor 17. Saat dicek, kamar sudah dalam keaadaan kosong. Petugas pun lantas melapor ke kepolisian.

Bunuh selingkuhan kekasihnya

Belakangn pelaku pembunuhan korban Rizal menyerahkan diri. Ia adalah N yan tercatat sebagai warga Darat Lasimin, Kuningan, Semarang Utara.

N berprofesi sebagai petugas keamanan sebuah perusahaan. Ia juga telah menikah dan memiliki empat orang anak.

Giyono, salah satu petugas hotel bercerita mengenal N, pemesan kamar hotel nomor 17 yang menjadi lokasi pembunuhan.

"Kalau korban tidak kenal, tapi sama Nurul pemesan kamar sudah hafal karena beberapa kali pesan kamar sini," ungkapnya.

Ia menyebut N beberapa kali memesan kamar di hotel tersebut. Meski memesan satu kamar tapi biasa digunakan dengan beberapa temannya.

"Pesannya tidak sering, kadang seminggu sekali atau dua Minggu sekali," kata dia.

Pembunuhan tersebut berawal saat N menjalin hubungan dengan T yang beprofesi sebagai pemandu karoake sejak lima bulan terakhir.

Di hari kejadian, Rabu (19/10/2022), N yang telah memiliki istri bermalam dan kencan dengan T di Hotel Oewa Asia.

Saat berhubungan intim, N melihat ada tanda merah bekas ciuman di dada pacarya. Sata ditanya, T menjawan tanda khusus itu adalah 'hadiah' dari orang lain.

Tak terima dengan penjelasan T, N pun memaksa kekasihnya menghubungi pria yang memberikan tanda merah tersebut.

Belakangan pria tersebut diketahui sebagai korabn yang bernama Rizal Anggriawan.

Rizal pun datang ke kamar 17 dan bertemu dengan N sedang dalam kondisi mabuk. Saat Rizal datang, N yang emosi langsung menusukkan pisau lipat ke pipi, kepala dan perut korban.

Korban yan bersimbah darah kemudian dibawa ke RSUP dr Kariadi oleh dua rekan pelaku dengan menggunakan motor.

Sementara N melarikan diri ke arah Demak. Tapi setelah mendengar korban meninggal dunia, N membatalkan rencana kaburnya dan menyerahkan diri ke polisi.

Sementara T, selingkuhan N mengatakan saat kejadian, Rizal sempat menjelaskan hubungannya dengan T.

"Tanda merah itu ada dua hari sebelum kejadian. Korban tamuku. Saya minta dia jelasin (ke pelaku)," kata T.

Ia bercerita dua hari sebelum insiden sempat pergi bersama Rizal. Namun korban tak langsung pulang, dan memilik mabuk bersama di kediaman T.

T mengaku tak sadar ada bekas ciuman A di tubuhnya. Tanda ciuman itu kemudian dipergoki oleh N.

Semenetara itu N membenarkan jika dia sudah memiliki keluarga dan empat anak. Tanpa sepengetahuan keluarganya, N menjalin hubungan gelap dengan T yang merupakan pemandu karaoke panggilan.

"Saya sudah nikah, anak saya 4. Pacaran (dengan T) sudah 5 bulan,” bebernya, Kamis.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 Kuhp tentang pembunuhan. Ayah dari empat anak itu, kini terancam pidana penjara paling lama 15 tahun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/10/22/065600278/pembunuhan-dan-perselingkuhan-di-kamar-hotel-no-17-di-kota-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke