Salin Artikel

Figura Renata, Band Indie asal Semarang yang Konsisten Bermusik Bawakan Isu Anak Muda

Diantara banyaknya band, ada satu band asal Semarang bernama Figura Renata, yang sudah bermusik selama tujuh tahun, tepatnya sejak 2015 silam.

Uniknya, karya-karya yang diciptakan Figura Renata ini sering mengantarkan isu yang sedang bergeliat pada anak muda.

Vokalis Figura Renata, Deviasita Putri, menuturkan, ada beragam cerita yang dituangkan dalam album-album hasil karyanya. Mulai dari isu sosial, fase hidup, hingga kisah kasih anak muda.

"Album yang dulu lebih sering berangkat dari keresahan kita. Pada tahun-tahun itu kita masih anak muda banget, umur 19 tahun. Jadi berusaha untuk mengkritisi lingkungan sosial,” jelas Devia kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hingga saat ini, Figura Renata telah menghasilkan sejumlah karya, seperti album Self Titled (Figura Renata), album Bingkai Siklus, dan paling baru mini album berjudul Hara.

Tentu, di setiap album yang diciptakan Devia dan Bima memiliki karakteristik yang berbeda.

Album Self Titled menceritakan tentang keresahan Bima dan Devia terhadap lingkungan dan keadaan sosial di sekitarnya.

Sedangkan Bingkai Siklus menceritakan tentang fase hati semua orang. Dari kenal, akrab, suka, patah hati, dan dilakukan secara berulang.

“Yang baru, Hara ini lebih ke pengalaman personal. Karena kita sudah berkeluarga masing-masing, jadi misal lihat suatu hal, ada manajemen resiko yang berbeda. Itu juga berdampak dengan karya yang mau kita keluarkan,” tutur Devia.

Asal usul yang unik

Usut punya usut, ada cerita menarik dibalik terbentuknya Figura Renata. Devia dan Bima Sinatrya selaku gitaris Figura Renata bukanlah teman kuliah, bukan pula teman nongkrong.

Bima menuturkan, awalnya mereka berkomunikasi di sosial media setelah sama-sama memposting cover lagu di Soundcloud.

Lantaran merasa cocok, Bima berteman dengan Devia lantas saling berkolaborasi.

“Dari soundlcoud, terus cari twitternya Devia, jadi temenan deh. Eh ternyata, saya temennya Devia itu temenku. Jadi kita semua temenan. Dunia memang sempit sekali,” tutur Bima.

Tidak lama setelah itu, Bima dan Devia mulai menciptakan karya-karya lagu. Hingga tiba saatnya tampil di panggung, mereka belum sempat mempersiapkan nama band.

Tak banyak pikir, Devia dan Bima memutuskan untuk menggunakan nama Figura Renata.

“Sebenernya kita terbentuk karena dibutuhkan. Waktu itu dapat tawaran manggung di Jazz in Mall. Tapi waktu itu belum ada nama, terus akhirnya ya sudah lah pakai nama Figura Renata saja,” jelas Bima.

Dibalik itu, Bima menjelaskan, ada makna mendalam dibalik nama Figura Renata.

“Figura”, diambil dari kata “pigura” yang berarti bingkai. Bima menyebut, “Figura” yang sering dibaca dengan huruf “F”, menunjukkan kesalahan penyebutan yang sudah dianggap lazim oleh masyarakat Indonesia.

Sedangkan “Renata”, diambil dari nama seorang model ternama Mariana Renata yang juga tokoh idola Bima dan Devia. “Renata” disini diibaratkan seperti objek yang mengandung perbedaan sudut pandang yang disatukan oleh duo pop folk asal Semarang ini.

“Kalau diringkas, gimana sudut pandang renata ini melihat kesalahan-kesalahan kecil yang dianggap lazim, kemudian kita serap menjadi karya-karya lagu,” tutur Bima.

Selama hampir satu windu bermusik, Figura Renata telah mewarnai berbagai panggung di pulau Jawa maupun luar Jawa seperti Makassar, Lombok, Palembang, Kalimantan, Lampung, hingga Bali.

Mereka berdua berharap, kedepannya Figura Renata bisa lebih berkembang, dikenal, dan diterima oleh banyak orang.

“Harapan kita tidak ingin berhenti disitu. Masih banyak yang ingin kita lakukan dan tunjukkan, ibaratnya masih jauh dari kata jaya,” pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/21/162627878/figura-renata-band-indie-asal-semarang-yang-konsisten-bermusik-bawakan-isu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke