Salin Artikel

Kisah Sukses Edi, Bangun Pabrik Alsintan dari Bengkel Las Kecil di Sumbar

PADANG, KOMPAS.com - Korong Durian Gadang Nagari Lareh Nan Panjang Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menjadi lokasi pabrik alat mesin pertanian.

Bila berkunjung ke daerah tersebut, warga sekitar pasti tahu. Sebab Citra Dragon, satu-satunya pabrik alat mesin pertanian (Alsintan) di daerah itu. Dulunya, lokasi pabrik ini hanya bengkel las kecil.

"Dulu tahun 1976, ini hanyalah sebuah bengkel las. Tapi berkat perjuangan dan tekad yang kuat, kita terus berkembang hingga sampai sekarang," kata pemilik Citra Dragon, Edi Putra kepada Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Edi mengaku membuka bengkel las karena banyak masyarakat yang butuh. Terbukti, bengkel las tersebut cukup ramai dikunjungi masyarakat.

Dari situ, Edi berpikir untuk mengembangkan usahanya dengan memproduksi terali pintu hingga tempat tidur. Bisnis tersebut tumbuh meskipun lambat. 

Salah satu kekuatannya ada pada kualitasnya. Karena kualitas inilah, pelanggan kembali datang.  

"Orang datang melihat kualitasnya. Kita yang kita buat tentu mengedepankan kualitas. Apalagi kita sudah lama bergerak di bidang las. Jadi pasti kuat dan berkualitas lah," jelas Edi.

Pabrik Alsintan

Tidak puas di situ, Edi mengembangkan usahanya ke bidang lain. Di sinilah Citra Dragon mengepakkan sayapnya. Tepatnya di tahun 1981. 

Di tahun itu, bengkel Citra Dragon mengikuti pelatihan pembuatan mesin perontok gabah (Tresher) desain IRRI di Bukittinggi. 

Sejak tahun itu, berangsur-angsur bengkel Citra Dragon memproduksi mesin perontok gabah.

Kemudian tahun 1991, Citra Dragon mengikuti pelatihan pembuatan Hydrotiller (Bajak Sawah Rawa) yang diselenggarakan ATIAMI. Yaitu proyek kerja sama Indonesia dengan Jerman dalam bidang pertanian.

"Maka lahirlah produk bajak sawah rawa hak paten dipegang oleh perusahan Citra Dragon," jelas Edi.

Pada tahun 1993, bengkel Citra Dragon mengikuti pameran Agrimach yang dilaksanakan di 6-12 Desember 1993 di Jakarta. Saat itu, ia berhasil menjual banyak produk. 

Edi menjelaskan, Citra Dragon terdaftar sebagai perbengkelan yang memproduksi alat mesin pertanian di Sumatera Barat dan dikukuhkan dengan izin Departemen Perdagangan No 036.893.30/1984 dan izin Departemen Perindustrian No 12/1305/STP – IK/II/1990.

Citra Dragon juga masuk dalam e-Katalog nasional sebagai perusahaan yang memproduksi alat pertanian. Bahkan perusahaannya kerap ikut studi banding ke sejumlah negara seperti Thailand dan Amerika Serikat. 

"Sekarang kita telah melaksanakan kegiatan produksi dengan menggunakan fasilitas dan peralatan produksi yang memadai. Kita sanggup memproduksi untuk kebutuhan Sumbar dan bahkan untuk daerah tetangga," kata Edi.

Tak hanya itu, Citra Dragon juga mendapat kepercayaan sebagai tempat magang (latihan kerja) dari berbagai daerah di Indonesia. Termasuk menjadi tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah kejuruan dan perguruan tinggi. 

Usaha Citra Dragon yang dirintis tahun 1976 itu pun meraih sejumlah penghargaan. 

Seperti Juni 2021, mendapat penghargaan dari Universitas Andalas sebagai usaha kecil yang sukses memproduksi alat pertanian.

"Penghargaan diserahkan Gubernur Sumbar Mahyeldi yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Unand. Beliau memberi apresiasi dan membuat kita lebih percaya diri lagi untuk berkembang," kata Edi.

Kunci Kesuksesan

Edi mengaku kunci kesuksesannya adalah tekad dan kemauan kuat. Kemudian tekun dan berhemat. 

"Keuntungan dari bengkel las dikumpulkan untuk modal buat terali, kemudian keuntungan itu kita buat untuk modal alsintan. Memang ada tambahan modal juga sih, tapi modal utamanya dari keuntungan awal itu," kata Edi.

Berkat kerja kerasnya, Edi berhasil mengubah bengkel lasnya menjadi pabrik alsintan. Dari pekerja yang awalnya dua orang kini menjadi puluhan. 

Produknya pun tak hanya dikenal di Sumbar. Pembeli dari daerah tetangga pun ikut membeli produknya. 

https://regional.kompas.com/read/2022/10/19/202815678/kisah-sukses-edi-bangun-pabrik-alsintan-dari-bengkel-las-kecil-di-sumbar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke