Salin Artikel

Petani di Semarang Mengeluh, 99 Persen Gagal Panen karena Serangan Hama Saat Musim Hujan

Ketua paguyuban tani Gunungpati, Nurdi mengatakan, beberapa waktu yang lalu banyak petani yang gagal panen. Sekitar 99 persen petani di paguyubannya gagal panen.

"Gara-gara hama tikus dan musim tak menentu ini, jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Karena gagal panen, kondisi para petani kian memburuk. Tak jarang dia mendapatkan keluhan dari anggota soal kondisi petani saat musim penghujan seperti ini.

"Kalau keluhan banyak, karena gagal panen itu," ujarnya.

Meski demikian, dia tak merinci berapa kerugian yang dialami para petani akibat gagal panen tersebut. Setiap petani mempunyai kondisi yang berbeda.

"Setiap kali panen beda-beda tak menentu," paparnya.

Ditanya soal pupuk, dia mengaku sudah bisa memproduksi pupuk sendiri. Hal itu membuat anggota paguyuban tani yang dia pimpin lebih aman.

"Kita tak pakai pupuk kimia, kita bisa produksi pupuk sendiri. Pupuk organik dari kotoran binatang," imbuhnya.

Menurutnya, kondisi petani saat ini sudah sedikit membaik. Hasil panen beberapa petani juga sudah lebih baik daripada sebelumnya.

"Kalau bulan hasil panen sebelumnya 99 persen gagal panen tapi kalau sekarang hampir 90 persen hasil panennya bagus. Memang cuaca tak menentu. Hasil panen selalu berbeda-beda," katanya.

Dia bersyukur karena hasil panen dari paguyuban miliknya langsung dibeli oleh pemerintah. Hal itu membuat harga padi relatif stabil.

"Kita langsung dibeli pemerintah. Soalnya kita termasuk lumbung padi," imbuhnya.

Nurdi dan anggotanya juga sudah melakukan persiapan untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal krisis pangan yang akan terjadi pada 2023 mendatang.

"Makannya kita sudah lakukan sosialisasi kepada teman-teman untuk hati-hati agar kita siap dan oke-oke saja ketika memang benar ada Krisi pangan," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/19/153430878/petani-di-semarang-mengeluh-99-persen-gagal-panen-karena-serangan-hama-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke