Salin Artikel

Salah Injak Rem Mobil, Anak Tabrak Orangtuanya yang Berboncengan hingga Tewas, Korban Anggota TNI

KOMPAS.com – Kecelakaan maut di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mengakibatkan orangtua tewas karena ditabrak mobil yang dikemudikan oleh anaknya.

Dalam insiden tersebut, kedua korban yakni TI dan MT yang berboncengan mengendarai motor terpental dan telindas mobil yang dikemudikan oleh AT.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Batakan, Balikpapan Timur pada Senin (17/10/2022) sekitar pukul 14.45 Wita.

Kronologi kecelakaan

Kejadian tersebut bermula saat TI dan MI berboncengan menggunakan Honda Vario bernomor polisi KT 6537 HF.

Korban berjalan beriringan dari arah Bandara SAMS Sepinggan bersama anaknya yang mengemudikan mobil Toyota Innova bernomor polisi KT 1242 LW.

Setibanya di depan PT Schlumberger, motor yang dikemudikan TI mengurangi kecepatannya.

Namun, saat itu AT yang berada di belakang motor orangtuanya tersebut panik.

Sehingga AT yang seharusnya menginjak pedal rem, justru salah tancap pedal gas.

Kecelakaan maut itu membuat para pengendara lain terkejut.

Arus lalu lintas pun sempat macet dan kemudian petugas pun datang untuk melakukan penanganan.

Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani mengatakan, mobil Innova salah melakukan pengeraman sehingga melaju cepat.

Seketika itu mobil pun menabrak kedua korban yang berada di depannya.

“Innova ini mau melakukan pengereman tapi ternyata dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas. Sehingga mobil melaju cepat dan menabrak kendaraan Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” ujar dia, Selasa.

Saat kejadian, keduanya pun terpental dan terlindas mobil Innova yang dikemudikan AT.

Ketika diperiksa kedua korban sudah tergeletak tidak bernyawa akibat luka berat yang dialami pascatabrakan tersebut.

Korban anggota TNI

Korban yakni TI merupakan, anggota TNI berpangkat Peltu yang saat itu sedang berboncengan dengan istrinya, MT.

“Korban ini anggota TNI berpangkat Peltu,” ujar dia.

Ropiyani pun mengimbau kepada seluruh orangtua agar diberikan pengertian bahwa anak di bawah umur tidak boleh mengendarai kendaraan.

“Karena secara psikologis dia belum siap mengendarai kendaraan karena masih labil. Kemudian dia juga tidak mempunyai SIM. Jadi, saya berharap lebih baik anaknya apabila pergi ke sekolah untuk gunakan ojol atau diantar oleh orangtuanya,” imbau dia.

Polisi periksa anak korban

Selanjutnya, setelah melakukan pengecekan di lokasi kejadian bersama jajaran dari Pomdam VI Mulawarman, polisi akan mengambil keterangan dari AT terlebih dahulu.

Hanya saja, saat ini AT masih belum bisa dimintai keterangan lantaran trauma.

Selain itu, hari ini juga ada prose pemakaman orangtuanya di Samarinda, Kalimantan Timur.

“Yang bersangkutan masih trauma dan saat ini sedang memakamkan orangtuanya di Samarinda,” ungkap dia.

Pihaknya masih akan melakukan penyidikan terlebih dahulu dari kasus tersebut.

Sebab, AT diketahui masih seorang pelajar berusia 15 tahun atau belum cukup umur.

Sehingga polisi akan mendalami maksud dan tujuan dari AT yang mengendarai mobil di jalan umum.

“Belum tahu ya untuk memastikan dia belajar ataupun dia mencoba, nanti kami lakukan SOP penyidikan, nanti kami BAP baru kami tahu keterangan dari anak tersebut,” ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Balikpapan, Ahmad Riyadi | Editor Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2022/10/18/165438378/salah-injak-rem-mobil-anak-tabrak-orangtuanya-yang-berboncengan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke