Salin Artikel

Tersangka Pembunuhan 1 Keluarga di Lampung Sempat Cium Korban dan Merokok Sebelum Buang 4 Jasad ke Septic Tank

Tersangka sempat merokok sebelum membuang para korbannya di sebuah septic tank. Dia juga sempat mencium kening salah satu korban.

Empat orang korban yang dia bunuh adalah bapaknya sendiri, Zainudin (60), kakak kandungnya Wawan (40), ibu tirinya Siti Romlah (45), dan keponakannya yang bernama Zahra (5).

Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna mengatakan, berdasarkan urutan pembunuhan, tersangka E ini mulanya membunuh Wawan (kakak kandung), Zainudin (bapak), Siti Romlah (ibu tiri) dan Zahra (keponakan).

"Sedangkan korban Juwanda dibunuh secara terpisah dengan rentang waktu yang cukup jauh dari pembunuhan pertama," kata Teddy di Desa Marga Jaya, Jumat (7/10/2022).

Dalam rangkaian adegan pembunuhan dan pembuangan terhadap empat korban di rumah itu, ada dua perilaku tersangka E yang terlihat mencolok.

Pertama, usai membunuh, tersangka E dengan santai mengecek lokasi septic tank sambil merokok.

"Ada sempat beberapa menit tersangka E merokok dua batang sambil mengecek septic tank di belakang rumah. Saat itu, septic tank belum dicor, hanya ditutupi kayu," kata Teddy.


Tersangka E kemudian membuang jasad keempat korban satu persatu ke dalam septic tank.

Teddy mengatakan yang pertama dibuang adalah jasad Wawan, lalu berturut-turut jasad Siti Romlah, Zainudin dan Zahra.

Sesaat sebelum membuang jasad gadis kecil itu, tersangka E terlihat sempat mencium kening korban.

"Sebelum jasad korban Zahra dibuang, tersangka E sempat mencium keponakannya itu, baru setelah semua korban masuk ke dalam septic tank, tersangka E mengecor dengan semen," kata Teddy.

Hasil forensik

Sementara, Tim forensik RS Bhayangkara Polda Lampung menemukan bukti kekerasan pada jasad lima korban pembunuhan di Way Kanan.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, proses otopsi memakan waktu sembilan jam pada Jumat (7/10/2022) kemarin.

Proses otopsi cukup lama lantaran kondisi jasad kelima korban sebagian besar tinggal tulang belulang.

"Otopsi sudah dilakukan dengan cara Scientific Crime Investigation terhadap jasad kelima korban pembunuhan satu keluarga di Way Kanan," kata Pandra di Bandar Lampung, Sabtu (8/10/2022).

Dari hasil otopsi yang dipimpin oleh dokter Biddokes Polda Lampung dr Jiem Ferdinan Tambunan, ditemukan sejumlah bukti kekerasan yang dialami oleh para korban.

"Secara umum bentuk kekerasan yang ditemukan adalah benturan benda tumpul dan mengakibatkan kematian," kata Pandra.

Pandra mengatakan, hasil forensik tidak bisa dijabarkan secara detail karena hanya untuk kepentingan penyidikan.

"Secara umum saja, tim forensik menemukan bentuk kekerasan di tubuh para korban ini. Hasil forensik ini sekaligus sebagai kelengkapan bukti penyidikan," kata Pandra.

Diberitakan sebelumnya, rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin menampilkan 87 adegan.

Lokasi rekonstruksi tersebut berada di tiga lokasi yakni di rumah korban Zainudin, rumah rekan tersangka E, dan perkebunan singkong tempat mengubur jasad korban Juwanda.

Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna mengatakan jumlah total adegan yang dilakukan oleh kedua tersangka yakni, E dan DW sebanyak 87 adegan.

"TKP (tempat kejadian perkara) utama di rumah korban Zainudin sebanyak 52 adegan dengan tersangka E," kata Teddy.

Sedangkan 35 adegan lainnya dilakukan di dua TKP yakni perkebunan singkong dan rumah saksi berinisial H.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/08/070346078/tersangka-pembunuhan-1-keluarga-di-lampung-sempat-cium-korban-dan-merokok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke