Salin Artikel

Briptu Yoyok Meninggal Dunia dalam Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Istri Cium Batu Nisan

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Salah satu anggota polisi Trenggalek, Jawa Timur, Briptu Fajar Yoyok Pujiono, menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.  

Korban meninggal dunia ketika bertugas sebagai bantuan keamanan pada laga sepak bola Arema FC melawan Persebaya.

Jenazah Briptu Yoyok tiba di rumah duka di Kelurahan Sukosari, Kabupaten Trenggalek,  Minggu (2/10/2022) pukul 11.00 WIB.

Jenazah Briptu Yoyok dibawa menggunakan mobil ambulans dan didampingi sejumlah anggota polisi serta tenaga medis.

Keluarga serta kerabat korban larut dalam suasana duka mendalam ketika jenazah diturunkan dari mobil ambulans dan dibawa masuk ke rumah.

Istri almarhum Briptu Yoyok, Cindy Novianty, nampak tegar meski raut wajah terlihat berduka. Sesekali ia terisak.

Polres Trenggalek mengirimkan 25 personel guna membantu keamanan dalam laga Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Kami mengirimkan sebanyak 25 personel. Selain satu anggota yang meninggal dunia, ada sebagian yang luka,” terang Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino, di lokasi pemakaman, pada Minggu.

Rombongan anggota tersebut, berangkat menuju Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) pagi.

Hingga akhirnya, kerusuhan pecah di dalam stadion usai pertandingan.

Akibat kerusuhan tersebut, memakan ratusan korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Setelah dilakukan upacara kedinasan, jenazah Briptu Yoyok diberangkatkan dari rumah duka menuju tempat pemakanam umum Desa Sukosari, Trenggalek.

Proses pemakaman jenazah almarhum dilaksanakan secara kedinasan dan dipimpin langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino.

Sepanjang prosesi pemakaman jenazah, Cindy Novianty masih terlihat menguatkan diri.

Ketika selesai dimakamkan, istri bersama keluarga berdoa bersama di lokasi pemakaman.

Setelah upacara pemakaman usai, istri almarhum mendekat gundukan tanah makam suaminya dan mencium batu nisan.

Kali ini, isak tangis terdengar lirih, namun duka mendalam sangat terlihat. Keluarga serta kerabat juga ikut larut dalam duka.

Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok yag murah senyum dan penyayang keluarga.


Selain itu, almarhum memiliki jiwa sosial yang tinggi. Almarhum Briptu Yoyok juga selalu mendukung serta berupaya menyukseskan program pemerintah, maupun Polri.

“Meski menantu, almarhum saya anggap anak sendiri. Karena ia menyayangi keluarga tanpa membedakan,” terang mertua almarhum, Suwarno, seusai pemakaman.

Terkhir yang Suwarno ingat sebelum meninggal dunia, almarhum sudah terbiasa akrab dengan keluarga.

Sekitar sepekan lalu, almarhum berbincang serius kepada mertuanya, terkait program pemerintah soal kompor listrik dan mobil listrik.

"Berbicara soal mobil listrik dan kompor listrik. Itu menjadi kenangan bagi saya," terang Suwarno.

Pihak keluarga menerima kabar tentang kondisi Briptu Yoyok, pada Sabtu (1/10/2022) sekira pukul 23.00 WIB.

Kabar tersebut disampaikan oleh kerabat almarhum yang juga seorang polisi.

“Dia menyampaikan, kalau anak menantu saya kecelakaan saat bertugas. Dan dijelaskan sudah meninggal dunia,” terang Suwarno dengan suara tersendat.

Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino mengatakan, belum mengetahui secara pasti bagaimana akhirnya Briptu Yoyok meninggal dunia.

"Kami mengirim personel berdasarkan permintaan yang di sana. Soal bagaimana penugasan almarhum, di atur di sana," terang Alith.

"Kami keluarga Polres Trenggalek berduka dengan gugurnya satu personel anggota Polres Trenggalek saat pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Malang," imbuh Alith.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/02/160502478/briptu-yoyok-meninggal-dunia-dalam-kerusuhan-di-stadion-kanjuruhan-malang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke