Salin Artikel

LPAI: Satu Tahun Terakhir Tren Kasus Kekerasan pada Anak di Jateng Naik

Data Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jawa Tengah mencatat dari tahun 2021 ke tahun 2022, kekerasan pada anak mencapai lebih dari 25 persen.

"Jenis kasus dan modusnya juga sangat beragam. Bahkan saat ini berkembang melalui media sosial," kata Sekretaris LPAI Jawa Tengah Dhinar Sasongko melalui keterangan tertulis, Minggu (25/9/2022).

Dhinar mengatakan kekerasan terhadap anak marak terjadi karena salah satunya, kuasa tidak seimbang di dunia pendidikan.

"Contoh kasusnya yang kami dampingi di Salatiga, Rembang, dan Batang," paparnya.

Sementara itu, Ketua LPAI Jawa Tengah Samsul Ridwan mengatakan, untuk antisipasi kerawanan kekerasan terhadap anak, pihaknya membentuk relawan perlindungan anak yang merupakan wujud partisipasi masyarakat daerah.

"Relawan perlindungan anak yang diinisiasi oleh LPAI Jawa Tengah ini nantinya akan menjadi role model untuk daerah lainnya," paparnya.

Samsul mengungkapkan 60 relawan dari 18 daerah di Jawa Tengah tersebut berasal dari berbagai latar belakang.

"Ini merupakan relawan-relawan perlindungan anak pertama kali di LPAI baik di Jawa Tengah maupun di pusat," ungkapnya.

Samsul mengatakan dengan adanya pembekalan, para pegiat anak tidak hanya bisa berempati.

"Namun terdapat bekal substansi yang nantinya akan diperoleh oleh para relawan. Jika dengan adanya pembekalan bagi para relawan ini menunjukkan tren positif dan meningkat," paparnya.

"Artinya jika terdapat perkara-perkara yang ada di daerah dan teman-teman relawan ingin merespon. Ini akan menjadi role model untuk tingkat nasional, " ujarnya.

Dengan pola tersebut, relawan bisa menjadi 'Kak Seto' di daerah. "Sehingga saat ada kasus tidak lagi berfigur pada Kak Seto, mereka bisa bergerak dan menjadi sosok Kak Seto di daerahnya masing-masing," kata Samsul.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/25/113815278/lpai-satu-tahun-terakhir-tren-kasus-kekerasan-pada-anak-di-jateng-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke