Salin Artikel

Kronologi Ayah Kandung di Bengkulu Aniaya Anak Balitanya hingga Alat Vital Korban Bengkak

Peristiwa tersebut terjadi rumah pelaku di Kecamatan Muarangbangkahulu, Kota Bengkulu pada Jumat (16/9/202).

De (47), kakak kandung Di menduga saat memukul anaknya, sang adik dalam kondisi kalut dan emosi yang stabil.

"Kalau alasan pastinya saya tidak tahu, tapi mungkin karena kondisi istrinya sedang hamil muda, terus ada juga beban pekerjaan. Ditambah mungkin anaknya ini lagi rewel butuh perhatian dari ayahnya, jadi adik saya ini terpancing emosinya," ujar De, Senin (19/9/2022).

Ia mengatakan kasus tersebut terungkap saat ia dan ibunya mengunjungi korban di area Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.

Namun Di sempat menghalangi saat bibi dan nenek korban hendal bertemu. Setelah dipaksa, bibi dan nenek akhirnya bisa bertemu dengan korban.

Korban pun ingin buang air kecil dan minta ditemani neneknya. Saat itulah sang nenek mendengar korban mengeluh kesakitan.

Saat diperiksa, ternyata bagian vital korban memar dan membengkak serta suhu tubuh korban demam panas.

Bibi dan nenek berusaha membawa korban ke rumah sakit, namun dihalangi pelaku yang juga mengusir bibi dan nenek korban.

Karena itu bibi dan nenek korban kemudian melapor ke Polres Bengkulu.

"Saya jujur, tidak menyangka adik saya bisa berbuat seperti itu. Padahal setahu saya, dia itu orang yang baik dan alim," kata De kepada TribunBengkulu.com.

Saat ini korban telah mendapat perawatan, namun masih terlihat trauma.

"Tapi korban ini masih trauma, waktu kami mau ajak jalan-jalan anak ini nangis karena takut dibawa ke bapaknya. D engar nama bapaknya saja nangis, masih trauma sekali," ungkap De.

Tinggal dengan ayah kandung dan ibu tiri

Korban ternyata selama ini tinggal bersama ayah kandungnya bersama ibu tiri. Sementara ibu kandung korban sudah meninggal dunia.

"Ibu kandung anak ini (balita perempuan dianiaya ayah kandung, red) sudah meninggal dunia. Jadi dia tinggal sama bapak kandung dan ibu tirinya," kata tetangga pelaku.

Ia sendiri mengaku tak menyangka KDRT terjadi di lingkungan mereka karena selama ini pelaku berperilaku baik.

"Kalau Di (ayah korban) itu kalau dari pakaiannya rapi, sering juga ke masjid, tapi memang jarang bergaul dengan tetangga," ujarnya.

Menurutnya rumah pelaku tersebut kerap tertutup rapat dan hampir tak pernah berkomunikasi dengan para warga sekitar.

"Dia (pelaku, red) ini baru pindah juga bulan Juni kemarin ditambah jarang keluar rumah, jadi kami hampir tidak terlalu kenal sama mereka," ungkapnya.

Mengaku kesal dengan dengan anaknya

Kasatreskrim Polres Bengkulu, AKP Welliwanto Malau mengatakan saat ini korban penganiayaan ayah kandung masih mengalami trauma dan demam.

"Kalau informasi dari nenek korban, kemaluan korban masih bengkak, korban juga sekarang masih trauma dan badannya panas tinggi," ujar Malau kepada TribunBengkulu.com, Senin (19/9/2022).

"Pelaku berusaha menutupi kelakuannya. Namun aksi itu terbongkar saat pihak keluarga mengetahui AN mengalami demam panas serta mengeluh kesakitan saat membuang air kecil," jelas Kasat Reskrim.

Dari pengakuan DAR, dirinya tega memukul alat kelamin anak kandungnya sendiri tersebut lantaran kesal terhadap tingkah laku anaknya.

"Pengakuan tersangka, karena dirinya kesal dan memukul kelamin korban dengan menggunakan tangan," kata Malau.

Saat ini, Si masih mendekam di Mapolres Bengkulu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kita kenakan tersangka pasal perlindungan anak UU nomor 17 tahun 2016," ungkap Malau.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firmansyah | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2022/09/20/105000478/kronologi-ayah-kandung-di-bengkulu-aniaya-anak-balitanya-hingga-alat-vital

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke