Salin Artikel

Ponpes Gontor Tawarkan Beasiswa untuk Adik Santri yang Tewas Dianiaya, Ibu Korban: Fokus Proses Hukum

Ponpes Gontor menawarkan beasiswa kepada adik AM yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga ke jenjang pendidikan tinggi.

Tawaran itu disampaikan saat Pimpinan Ponpes Gontor, KH Akrim Mariyat bersama rombongan mendatangi rumah duka di Palembang, Jumat (9/9/2022).

Soimah, ibu AM, belum menerima tawaran tersebut.

"Memang ada tawaran itu, beasiswa untuk adik-adik almarhum. Kami berterima kasih tapi, kami sekarang masih fokus ke proses hukum yang sedang berjalan," ungkap Soimah saat dijumpai, Sabtu (10/9/2022), dikutip dari Tribun Sumsel.

Sementara, terkait kunjungan dari Pimpinan Gontor ke kediamannya dan bertakziah bersama keluarga besar dan juga telah melakukan ziarah ke makam AM, ia mengucapkan terima kasih.

"Tujuan mereka mengunjungi saya dan keluarga dapat saya maknai adalah suatu bentuk tindakan yang nyata kepada keluarga kami yaitu untuk menghibur dan mengucapkan belasungkawa agar keluarga kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami, " katanya.

Pihak keluarga juga menyatakan sikap atas kunjungan pimpinan Ponpes Gontor.

Dikarenakan masalah ini sudah memasuki ranah hukum, maka keluarga tetap akan melanjutkan proses hukum tersebut untuk menuntut keadilan bagi AM.

"Begitupun kepada pihak-pihak yang terlibat yang mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya, sehingga anak saya harus menjalani otopsi, ekshumasi. Saya sebagai seorang ibu untuk menyetujui proses otopsi, ekshumasi tersebut benar-benar sangat membuat batin saya terguncang," jelasnya.


"Saya sebagai seorang ibu dari AM, tetap terus akan melanjutkan perjuangan anak saya. Karena sebelum anak saya meninggal, almarhum selalu berceloteh kepada saya yang ingin memperbaiki sistim ponpes," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Akrim Mariyat bersama rombongan mendatangi secara langsung makam AM (17) di TPU Sei Selayur Jalan Mayor Zen Kecamatan Kalidoni Palembang, Jumat (9/9/2022).

Rombongan yang berjumlah lebih dari 10 orang tersebut tiba di makam AM, santri mereka yang tewas dianiaya seniornya.

"AM ini adalah murid kita dan wafat di pondok modern darussalam Gontor," ujar KH Akrim Mariyat saat ditemui setelah berziarah.

Sebelumnya diberitakan, AM, santri Ponpes Gontor, meninggal pada 22 Agustus 2022.

Keluarga AM awalnya mendapat informasi dari Ponpes Gontor bahwa AM meninggal karena terjatuh usai kelelahan mengikuti kemah.

Dokter dan pihak rumah sakit dalam surat kematian yang dikeluarkan juga menyatakan hal serupa.

Namun, keluarga yang curiga kemudian peti jenazah AM dan melihat sejumlah luka lebam di tubuh AM.

Setelah didesak, Ponpes Gontor akhirnya mengakui bahwa AM tewas diduga dianiaya.

Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara dan prarekonstruksi, hingga akhirnya mendapati fakta terduga penganiaya korban adalah dua seniornya.

Adapun penganiayaan diduga dilakukan saat acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkaju) Pondok Pesantren Gontor pada 18 -19 Agustus 2022.

Motifnya diduga terkait masalah barang-barang kemah yang hilang.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul: 'Kami Fokus Proses Hukum Dulu', Soimah Ibu AM Santri Gontor Meninggal, Ponpes Tawari Anak Beasiswa

https://regional.kompas.com/read/2022/09/12/115143378/ponpes-gontor-tawarkan-beasiswa-untuk-adik-santri-yang-tewas-dianiaya-ibu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke