Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] AKBP Dalizon Mengaku Setor Rp 500 Juta Per Bulan ke Atasan | Misteri Hilangnya PNS Saksi Kasus Korupsi

Hal tersebut terungkap dalam sidang kasus suap Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel.

Sementara itu di Semarang, Paulus Iwan Boedi Prastjo (51) dinyatakan hilang sejak Rabu (24/8/2022).

Pria yang akrab dipanggil Iwan tersebut tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang.

Iwan adalah salah satu saksi kasus korupsi atas dugaan penyalahgunaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Setor Rp 500 juta ke atasan

Dalam sidang kasus suap Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel terungkap fakta baru.

Mantan Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, AKBP Dalizon yang menjadi terdakwa kasus tersebut menyebut setiap bulan menyetor uang Rp 500 juta ke ke mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sumsel Kombes Anton Setiawan.

Menurutnya setoran yang jatuh tempo tanggal 5 setiap bulannya selalu telat ia bayar. Hal tersebut terbukti dari tagihan yang disampaikan di WhatsApp.

Dalizon mengatakan, awalnya setiap bulan dia menyetor Rp 300 juta per bulan ke Anton. Kemudian berubah menjadi Rp 500 juta per bulan.

"Dua bulan pertama saya wajib setor Rp 300 juta ke Pak Dir (Anton). Bulan-bulan setelahnya, saya setor Rp 500 juta sampai jadi Kapolres. Itu jatuh temponya setiap tanggal 5," ujar Dalizon.

Terkait aliran dana Rp 10 miliar yang diduga bersumber dari Dinas PUPR Muba, Dalizon sama sekali tak menampiknya.

"Sebanyak Rp 2,5 miliar dari hasil kejahatan ini untuk saya. Terus Rp 4,25 miliar untuk Dir, sisanya saya berikan kepada tiga kanit. Terus ada Rp 500 juta fee untuk Hadi Candra," jelas dia.

Kapten Judistira, sang pilot, gugur usai pesawat G-36 Bonanza T-2503 jatuh di Selat Madura pada Rabu (7/9/2022).

Judistira meninggalkan sang istri, Vriliandia Iranoza dalam kondisi hamil 8 bulan. Vrilandia bercerita ia menikah dengan Kapten Judistira pada 25 November 2021.

Selama ini, Vriliandia mengaku memang jarang bertemu dengan Kapten Judistira karena kesibukan tugas sang suami sebagai TNI AL.

Kapten Judistira disebut begitu menantikan calon buah hatinya terlahir ke dunia.

"Jadi saya dan bayi dalam kandungan jangan sampai kenapa-kenapa. Mas Judis, setiap kali akan berangkat bertugas, selalu mengatakan kata-kata yang sama: 'Jagain anak kita, ya'," ucap Vriliandia sembari meneteskan air mata.

3. Misteri hilangnya saksi kunci korupsi

Paulus Iwan Boedi Prastjo (51) dinyatakan hilang sejak Rabu (24/8/2022).

Ia tercatat sebagai PNS di Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang. Selaian itu ia adalah salah satu saksi kasus korupsi atas dugaan penyalahgunaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.

Seharusnya Iwan memenuhi panggilan Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Jateng pada Kamis (25/8/2022).

Namun sehari sebelum pemeriksaan, dia hilang. Dari rekaman CCTV, korban masih terekam rekaman CCTV mengendarai motor di sekitar Simpang Tiga Akademi Kepolisian (AKPOL) pada Rabu pagi pukul 07.00 WIB.

Penemuan mayat berawal saat operator alat berat buldoser bernama Selamet menemukan motor terbakar.

Ia pun lapor ke mandor dan diteruskan ke pihak kepolisian. Polisi yang melakukan olah TKP kemudian menemukan mayat tanpa kepala dalam kondisi terbakar tak jauh dari lokasi motor.

Dalam olah TKP, tim inafis Polrestabes Semarang menemukan laptop, pisau, Hp, Monogram PNS dan papan nama An. IWAN BUDI PAULUS dalam kondisi keadaan terbakar.

Awalnya siswi tersebut mengikuti pelajaran seperti biasana. Namun di jam pelajaran kedua ia mengeluh sakit perut.

Pihak sekolah pun langsung membawanya ke puskesmas dan diketahui jika ia mengalami kontraksi.

Siswi tersebut kemudian dirujuk ke RS untuk mendapatkan perawatan intensif

Terkait hal tersebut, Kepala Cabang Disdikbud Wilayah VI Jateng Sunarno menjelaskan, saat ini pihaknya dan sekolah yang bersangkutan akan melakukan koordinasi atas kejadian tersebut.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman, Fristin Intan Sulistyowati | Editor : David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Rachmawati, Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/10/055900378/-populer-nusantara-akbp-dalizon-mengaku-setor-rp-500-juta-per-bulan-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke