Salin Artikel

Kenaikan BBM Berdampak pada Harga Bahan Pokok di Malang

Berdasarkan pantauan Kompas.com di pasaran, beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya telur ayam, cabe, dan bawang merah.

Salah satu pedagang di pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Yulia (62) mengatakan telur ayam mengalami kenaikan harga sejak Selasa (6/9/2022) sore.

Dari harga Rp 24.000 per kilogram dari produsen, kini menjadi Rp 25.000 per kilogram.

"Saya jualnya ke konsumen Rp 27.000 per kilogram," ungkapnya saat ditemui, Rabu (27/9/2022).

Untuk harga komoditas cabe rawit dari Rp 45.000 per kilogram harga produsen menjadi Rp 55.000 per kilogram. Yulia pun menjual cabe rawit ke konsumen menjadi Rp 60.000 per kilogram

"Untuk kenaikan harga cabe ini terjadi sejak 3 hari lalu. Bersamaan dengan kenaikan harga BBM," jelasnya.

Lalu untuk harga bawang merah dari harga awal Rp 18.000 per kilogram, kini menjadi Rp 25.000 per kilogram.

"Jualnya ke konsumen Rp 30.000 per kilogram. Untuk komoditas bawang merah ini naiknya sejak hari ini," tuturnya.

Seorang pedagang di pasar Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Lukman juga menyampaikan serupa. Menurutnya, harga cabai yang naik dari Rp 44 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram sejak dua hari yang lalu.

"Kami pun menjual ke konsumen menjadi Rp 60 ribu per kilogram," tuturnya saat ditemui, Rabu.

Kenaikan harga ini menurut Lukman tidak banyak berpengaruh baginya sebagai pedagang. Tapi justru dikeluhkan oleh konsumennya.

"Pembeli yang mengeluh kepada saya atas kenaikan harga ini," bebernya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi membenarkan bahwa sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga pasca-naiknya harga BBM.

"Memang biasanya kalau harga BBM naik, kemudian berdampak pada naiknya tarif angkutan transportasi, bahan pokok pasca itu juga ikut naik," terangnya melalui sambungan telepon, Rabu.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di Kabupaten Malang, menurut Mahila yakni cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan kentang.

"Tapi khusus untuk komoditas tomat harganya turun," ujarnya.

Merespons naiknya harga sejumlah komoditas ini, pihaknya akan lebih menggalakkan operasi pasar untuk mengantisipasi adanya panic buying.

"Dikhawatirkan dengan naiknya harga sejumlah komoditas ini, beberapa warga memborong komoditas," tuturnya.

Selain itu, ia juga akan bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Malang dalam pengawasan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT). Kerja sama itu sebagai upaya agar penyaluran BLT tepat sasaran.

Terakhir, ia berharap kepada masyarakat tetap kondusif dan membeli bahan pokok sesuai kebutuhannya.

"Yang paling diharapkan sebenarnya sih BBM kembali turun. Tapi apa bisa ya?," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/07/182747078/kenaikan-bbm-berdampak-pada-harga-bahan-pokok-di-malang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke