Salin Artikel

Kasus Mutilasi di Mimika Direncanakan oleh 12 Orang, Dilakukan oleh 10 Orang

JAYAPURA, KOMPAS.com - Polisi menemukan beberapa fakta baru setelah merekonstruksi kasus mutilasi empat warga di Kabupaten Mimika, Papua, pada Sabtu (3/9/2022).

Salah satu fakta baru yang didapat polisi adalah mengenai proses perencanaan aksi yang berkedok penjualan senjata api pada 20 Agustus 2022 atau dua hari sebelum terjadinya kasus tersebut.

"Perencanaan dilakukan di sebuah kebun di wilayah SP 1 dan perencanaan awal dilakukan oleh 12 orang, tapi pelaksanaannya 10 orang," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Rabu (7/9/2022).

Dalam proses pengungkapan, saat ini sudah ada 10 orang yang dijadikan tersangka, enam di antaranya adalah oknum anggota TNI yang bertugas di Brigif 20.

Menurut Faizal, dua orang yang ikut merencanakan tapi tidak ikut melakukan aksi juga merupakan oknum TNI di kesatuan yang sama dengan enam tersangka tersebut.

Hal ini diketahui dari hasil pembagian uang hasil rampokan yang totalnya berjumlah Rp 250 juta.

Faizal menyebut, ada perbedaan pembagian antara pelaku yang ikut merencanakan dan melakukan pembunuhan dengan yang hanya ikut merencanakan.

"Dua oknum TNI (yang ikut merencanakan) hanya terima Rp 2 juta karena hanya ikut pada perencanaan dan yang lain Rp 22 juta dan ada sisa yang rencananya mereka simpan untuk sesuatu hal," tuturnya.

Mengenai mutilasi, Faizal belum bisa memastikan apakah hal itu sudah ikut direncanakan oleh para pelaku. Namun, ia memastikan bahwa mereka sudah membuat skenario pembunuhan hingga menghilangkan barang bukti.

"Itu masih kita dalami, yang pasti rencananya sampai aksi pembunuhan. Sebelum sampai ke TKP mutilasi, beberapa barang bukti mereka buang di tempat sampah," kata Faizal.

"Dua prajurit masih dalam pendalaman, masih terperiksa," katanya.

Diberitakan sebelumnya, jenazah korban mutilasi ditemukan di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten, Mimika, Papua.

Menurut Faizal, kasus pembunuhan disertai mutilasi itu bermula ketika para pelaku berpura-pura ingin menjual dua pucuk senjata api. Korban yang tertarik membeli, kemudian datang dengan membawa uang Rp 250 juta.

Namun, para pelaku membunuh korban dan mutilasi serta membawa kabur uang yang dibawa korban.

Presiden Joko Widodo ikut memberi atensi pada pengungkapan kasus mutilasi empat warga di Kabupaten Mimika, Papua, ini.

Presiden memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk membantu pengungkapan kasus tersebut.

"Saya perintahkan Panglima TNI untuk membantu proses hukum," ujarnya di Jayapura, Rabu (31/8/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/09/07/092045878/kasus-mutilasi-di-mimika-direncanakan-oleh-12-orang-dilakukan-oleh-10-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke