Salin Artikel

Bocah SD yang Viral karena Penuh Kutu Hidup dari Keluarga Kurang Mampu, Tinggal Hanya Bersama Ibu dan Kakek

KOMPAS.com - Kisah bocah kelas 4 SD, Tamara Dewi Wulandari (10) viral setelah gurunya membersihkan ratusan kutu yang bersarang di rambutnya.

Siswa yang bersekolah di SD Negeri 1 Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini diketahui hidup dalam keadaan kurang mampu bersama ibu dan kakeknya.

Keluarga kurang mampu

Untuk menyambung hidup sehari-hari, keluarga kecil ini hanya mengandalkan uang dari hasil berjualan barang bekas.

Kepala Desa Sewurejo, Agus Wibowo, bercerita, selama ini Tamara hanya tinggal bersama ibu dan kakeknya di Desa Sewurejo, Kelurahan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar dalam keadaan kurang mampu.

"Orang tua siswa tersebut ibu tunggal, hanya tinggal bertiga dengan kakek. Dan berasal dari keluarga kurang mampu, mereka termasuk salah satu keluarga prioritas untuk diberikan bantuan karena mereka hanya bekerja sebagai penyortir barang bekas (rosokan)," ujar dia dikuti dari Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Setelah kejadian itu, salah satu guru SD bernama Zera Ayu Fatmawati yang prihatin melihat kondisi anak didiknya itu sempat bertemu orangtua Tamara.

Saat didatangi ke rumahnya, ibu Tamara mengucapkan terima kasih karena telah merawat putrinya di sekolah.

Dia menyadari kondisi anaknya tersebut dan sudah berusaha diobati, namun tidak membuahkan hasil.

"Ibunya terima kasih, matur nuhun anaknya sudah diopeni (dirawat). Ibunya bilang, sudah diobati (obat anti kutu) tiga kali tapi tidak hilang," jelas dia.

Sekolah adakan keramas massal

Menyusul viralnya video saat Zera membersihkan kutu anak didiknya itu, pihak sekolah mengadakan keramas massal yang diikuti para siswa.

Rencananya kegiatan itu akan dilakukan rutin selama satu atau dua bulan ke depan.

Sebanyak 84 siswa mulai dari kelas 1-6 yang mengikuti gerakan keramas massal tersebut pada Jumat (2/9/2022).

Kepala SDN 1 Sewurejo, Sudarsi menjelaskan, kegiatan keramas massal dibagi menjadi dua tempat.

Untuk murid putra keramas massal di halaman sekolah. Sedangkan murid putri mengikuti keramas massal di kamar mandi.

Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah para siswa agar tidak tertular kutu rambut.

"Gerakan ini menindaklanjuti kejadian kemarin, soal kutu (rambut),'' kata dia.

"Tadi ada kiriman dari Bupati paket sabun, sikat gigi dan sampo. Ada juga bantuan obat anti keramas dari pihak ketiga," ucap dia.

Tak hanya keramas massal, kegiatan yang digelar bertepatan dengan "Gerakan Jumat Bersih" ini juga mengadakan gosok gigi dan lainnya.

Selain itu, gerakan ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kebersihan siswa.

Kepada para guru kelas juga diminta agar memperhatikan kesehatan siswanya.

Menurutnya, kesehatan murid turut berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Misalnya saja jika kepala gatal akan menggangu konsentrasi belajar,

"Kebersihan anak setiap hari dicek, seperti kuku, cuci tangan. Kalau rambut kan susah mengeceknya ada kutu atau tidak," ucap dia.

Video viral bersihkan kutu

Dalam video yang diunggah di akun Tik Tok milik gurunya, @zeraazahra memperlihatkan Tamara tengah duduk dan disisir rambutnya oleh Zera.

Awalnya, Zera melihat ada noda bercak hitam di seragam putih muridnya itu.

Setelah dicek, betapa kaget Zera saat mengetahui bercak itu ternyata kutu yang bergerak dan berjatuhan di seragam.

Sontak, Zera bersama tiga guru lainnya langsung melakukan pembersihan kutu kepada Tamara pada Selasa (30/8/2022).

@zeraazzahra Semangat anak cantik ,,, bu guru pantau terus sampai kamu bebas kutu???? ? Ojo Di Bandingke - Denny Caknan

"Saya setelah tahu, kita izin buka jilbabnya. baru kelihatan full kutu aromanya juga bau luar biasa. Kemudian kotoran-kotoran kutu itu kan sudah menumpuk jadi kayak gitu loh kak bintik-bintik kayak pasir. Langsung kita eksekusi," cerita Zera.

Proses pembersihan rambut

Selama dibersihkan, Zera bersama dengan guru lainnya merasa khawatir karena kutu yang ditemukan berjumlah ratusan di dalam satu kepala.

"Anak-anak di sini (sekolah) banyak yang punya kutu, tapi kapasitasnya tidak sebanyak anak tersebut. Dan kutunya penuh dari rambut depan hingga belakang. Bahkan saat dieksekusi (dibersihkan) itu bisa bikin orang fobia bagi yang tidak tahan," kata dia.

Zera pun memohon maaf kepada keluarga telah memotong rambut Tamara saat proses pembersihan.

Sebab, rambutnya yang panjang sampai kusut sehingga tidak bisa.

"Permintaan maaf kepada keluarga karena kemarin kita sudah potong rambutnya. Itu awalnya panjang, nah karena saya motong rambutnya itu enggak bisa disisir. Kalau ini enggak dipotong bisa disisir," jelasnya.

Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/04/154136478/bocah-sd-yang-viral-karena-penuh-kutu-hidup-dari-keluarga-kurang-mampu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke