Salin Artikel

70 Persen Lebih Generasi Muda Pilih Jadi Pebisnis, Teten Minta Perguruan Tinggi Siapkan Pengusaha, Bukan Pegawai

GARUT, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki mengajak perguruan tinggi bisa menyiapkan lulusannya sebagai pengusaha, bukan lagi menjadi karyawan pemerintah atau swasta.

Karena, dari data yang dimiliki KemenkopUKM, dari hasil survey CSIS, 73 persen anak muda Indonesia saat ini ingin jadi pebisnis.

"Ini jadi bahan penting bagi perguruan tinggi untuk meredesain, terutama fakultas bisnis dan ekonomi, guna menyiapkan entrepreneur. Karena itu, perguruan tinggi penting untuk menyiapkan para pelaku UMKM kita yang lebih berkelas,” kata Teten.

Hal tersebut disampaikan Teten saat menjadi pembicara dalam webinar bertema “Bagaimana membangun ketahanan dan pertumbuhan UMKM hingga mampu melalui disrupsi”, yang digelar Universitas Garut, pada Sabtu (3/9/2022).

Teten mengungkapkan, setiap tahunnya, Indonesia memiliki 3,5 juta angkatan kerja baru, yang dari jumlah tersebut 1,7 juta di antaranya adalah sarjana.

Sementara, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang rata-rata mencatatkan angka sebesar 5 persen, tiap tahunnya hanya ada 2 juta lapangan kerja yang bisa tersedia.

Karenanya, berkaca dari hal tersebut, Teten berpandangan perguruan tinggi saat ini, harus mengubah kurikulumnya, bukan lagi menciptakan sarjana yang ingin jadi pegawai pemerintah atau swasta, tapi lebih ingin menjadi wirausaha.

Teten melihat, perguruan tinggi memegang peran penting dalam upaya mendorong evolusi kewirausahaan Indonesia dari UMKM yang hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga saja, menjadi UMKM yang memiliki produk berbasis inovasi, teknologi dan ilmu pengetahuan.

Karenanya, Teten merasa perguruan tinggi perlu mengembangkan riset bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional dan juga memanfaatkan program Matching Fund dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat riset yang hasilnya dapat dimanfaatkan UMKM.

Teten mencontohkan, University of Melbourne di Australia, bisa menjadi best practice terbaik karena telah menghadirkan bussines innovation lab yang berfokus pada pengembangan UMKM serta pelatihan desain thinking bagi para mahasiswanya untuk mengembangkan usaha.


Mulai dari studi kelayakan bisnis, product development hingga internasional shipping atau ekspor produk dengan dukungan para alumninya sebagai mentor.

Karenanya, KemenkopUKM, menurut Teten telah melakukan kerja sama dengan berbagai universitas dalam upaya pengembangan potensi perkoperasian dan UMKM lewat pendidikan, pendampingan, magang, pengabdian pada masyarakat, program merdeka belajar kampus merdeka, serta terus mendorong agar lembaga inkubator di kampus bisa jadi pengembangan UMKM.

KemenkopUKM juga saat ini tengah menyiapkan program 1 juta wirausaha mapan baru.

Karena, meski jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta lebih, persentase kewirausahaan Indonesia, masih terbilang rendah yaitu di angka 3,18 persen.

Pemerintah menargetkan hingga tahun 2024 ada kenaikan mencapai 3,95 hingga 4 persen.

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur Amin menuturkan di tengah beragam tantangan yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, UMKM harus melakukan penguatan diri agar dapat bertahan dan berkembang.

Melalui webinar ini, dia pun berharap dapat terbentuk gagasan yang dapat diaplikasikan kepada pelaku UMKM.

"Semoga acara ini memberikan pencerahan dan wawasan baru untuk membantu UMKM untuk bertahan dan berkembang ke depannya," kata Syakur.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/04/114605478/70-persen-lebih-generasi-muda-pilih-jadi-pebisnis-teten-minta-perguruan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke