Salin Artikel

Modus Guru Ngaji Cabuli 5 Murid di Belakang Mushala, Disuruh Minum Air dengan Mata Tertutup Biar Cepat Pintar

KOMPAS.com - Kasus pencabulan yang diduga dilakukan seorang guru mengaji kepada muridnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencuat usai dilaporkan ke kepolisian.

Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan kasus setelah mengumpulkan barang bukti.

Awal mula kasus terungkap

Peristiwa terungkap tiga hari lalu, saat orangtua para korban mencurigai anak-anak mereka tidak mau lagi belajar mengaji.

Saat ditanya alasannya, awalnya korban tidak berani bicara.

Sampai akhirnya, ada salah seorang anak menceritakan semua peristiwa yang dialaminya.

Setelah dilakukan pendekatan, beberapa anak yang merasa menjadi korban pencabulan guru mengaji tersebut mulai berani mengadu kepada orangtua mereka.

Para orangtua yang tak terima, akhirnya melaporkan kasus tersebut ke unit PPA Polres Bogor pada Senin (29/8/2022) siang.

Berdasarkan laporan, anak-anak yang menjadi korban perbuatan bejat guru mengaji itu berjumlah lima orang berusia di bawah 11-14 tahun.

Aksi pencabulan

Pelaku S alias C (30) asal Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg melakukan pencabulan di kamar secara bergantian.

Aksi bejatnya itu terjadi setahun yang lalu di rumah pelaku yang dijadikan tempat untuk mengajar mengaji.

Bahkan, pria beristri ini juga melakukan aksinya di belakang mushala.

Dia diduga mencabuli berulang kali atau terhitung satu hingga dua kali.

Pelaku melancarkan aksinya dengan meraba dan mencium bagian sensitif tubuh korban.

Tak jarang korban diminta untuk bersetubuh dengan pelaku.

Modus pencabulan

Modus guru ngaji ini melakukan pencabulan dengan cara merayu korban dengan iming-iming supaya cepat pintar mengaji.

Selanjutnya, korban dipanggil ke kamar dan ke belakang mushala lalu diberikan air.

Pelaku meminta muridnya minum air supaya cepat pintar dengan syarat mata tertutup.

Seusai mengikuti perintah tersebut, pelaku kemudian membawa korban secara bergantian ke kamar dan ke belakang mushala.

Dari situ, pelaku melancarkan aksi bejatnya dengan menggerayangi tubuh muridnya.

5 korban alami trauma

Kepala Desa (Kades) Cigudeg, Andi Supriadi menyebut, ada tiga korban yang hanya diraba-raba dan dua korban yang diduga sudah disetubuhi.

"Sejauh ini yang 3 orang sepertinya baru diraba-raba, kata orangtua korban nih. Enggak sampai menjurus ke persetubuhan, walaupun yang 2 lagi ada indikasi sudah disetubuhi," kata dia dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

"Nah, selama ini tuh para orangtua malu karena bakal jadi aib kalau dilaporkan, akhirnya kita paksa untuk melapor tadi pagi ke Polres Bogor," imbuh dia.

Dengan adanya kejadian ini, para korban akhirnya mengalami trauma psikis sehingga mereka tak mau lagi mengaji.

Dia berharap, tidak akan ada lagi korban lain dari perbuatan pelaku yang dilakukan di TPA tersebut.

"Iya di TPA, nah kebetulan itu TPAnya di rumahnya guru ngaji ini. Muridnya ada sekitar 15 sampai 20 orang. Tapi korban yang mengakui itu baru 5 orang. Yah mudah-mudahan tidak ada korban lain," terangnya.

Polisi selidiki kasus

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin membenarkan dugaan kasus pencabulan tersebut.

Dia mengatakan, kasus ini sudah dilaporkan oleh korban didampingi para orang tua pada Senin (29/8/2022) siang.

"Iya betul, kejadiannya di Cigudeg," singkat Iman.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/30/170939978/modus-guru-ngaji-cabuli-5-murid-di-belakang-mushala-disuruh-minum-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke