Salin Artikel

Rekonstruksi Pembunuhan Guru TK di Lombok Barat, Pelaku Sempat Merayu Korban

R tewas dibunuh oleh S (41), seorang mandor bangunan.

Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, proses rekonstruksi dilakukan untuk mendapat gambaran yang jelas terkait kejadian.

Sekaligus menguji kebenaran atas keterangan saksi.

Rekonstruksi memeragakan 27 adegan mulai pukul 09.30 Wita hingga pukul 11.20 Wita.

"Total ada 27 adegan, jadi kita peragakan mulai dari pelaku datang ke TKP, kemudian sempat ngecek kerjaan yang ada di depan TKP, kebetulan dia menjadi mandor di depan rumah korban," ungkap Kadek.

Diterangkan Kadek, pada adegan 12-13, pelaku sempat merayu korban, sehingga terjadi persetubuhan.

"Pelaku masuk ke rumah korban melihat korban lagi masak, kemudian ngobrol-ngobrol sendau gurau, di sana kemudian bercanda-canda sempat merayu korban berujung pada hubungan badan," ungkap Kadek.


Usai melakukan hubungan badan, kejadian kemudian berubah menjadi pertengkaran.

Sebab, korban meminta pelaku yang mengaku bujang untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Konflik terjadi ketika korban meminta pertanggungjawaban kepada pelaku karena sudah sempat berhubungan badan, ingin dinikahi," kata Kadek

Karena terpojok atas tuntutan korban, pelaku kemudian melakukan penganiayaan tehadap korban di kamar, hingga korban kehilangan nyawa.

"Akhirnya pelaku emosi dan sempat memukul dengan tangan kosong dan sempat membenturkan kepala korban di kamar mandi. Dari hasil olah TKP pun juga kami sudah menemukan adanya bekas rambut kemudian titik di mana kepala ke dinding karena ada bekas darah di sana dan juga ada potongan gigi," ungkap Kadek.

Sebelumnya, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada 26 Juli 2022. Mayat guru TK itu ditemukan pada 29 Juli 2022 oleh pihak keluarga.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/30/120106678/rekonstruksi-pembunuhan-guru-tk-di-lombok-barat-pelaku-sempat-merayu-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke