Salin Artikel

Rumah Batik Dibuka di Tasikmalaya, Atalia: Usaha Penopang Ekonomi di Jabar

Rumah pusat pembelajaran membuat batik Tasikmalaya itu dibuka untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan diharapkan meningkatkan minat usaha kreatif bagi generasi muda di Jabar.

Peluang usaha dengan keterampilan membuat batik ini didukung pengusaha sekaligus pendiri Yayasan Cinta Anak Bangsa (Ycab) Veronica Colondam.

"Salah satu usaha penopang ekonomi di Jabar khususnya Tasikmalaya adalah usaha kreatif, kuliner dan kerajinan salah satunya yang terkenal adalah batik khas Tasikmalaya. Dengan adanya rumah belajar batik ini akan menciptakan usaha generasi muda baru yang mampu melanjutkan ciri khas ekonomi kreatif khas Tasikmalaya," jelas Atalia kepada wartawan di Kawalu, Kota Tasikmalaya, Sabtu.

Rumah belajar batik di Tasikmalaya, lanjut Atalia, terbuka bagi seluruh masyarakat terutama bagi generasi muda yang memiliki kemauan dan keterampilan berwirausaha.

"Usaha batik Indonesia telah mendunia, selain kampanye budaya juga sudah menjadi penghasilan ekonomi bagi masyarakat di Indonesia. Jabar sendiri memiliki ciri khas batik di beberapa daerah," tambah Atalia.


Dipilihnya Kota Tasikmalaya sebagai lokasi rumah belajar batik, lanjut Atalia, didasari tingginya minat masyarakat untuk bisa membatik.

Selain masyarakat bisa membuka peluang usaha, memiliki kemampuan membuat batik sendiri demi melestarikan kebudayaan batik berciri khas Tasikmalaya.

"Minat di Tasikmalaya sangat tinggi dan tentunya kita akan terus mendukung peluang pelestarian dan usaha baru di Tasikmalaya ini," tambahnya.

Sementara itu, CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa Veronica Colondam, mengaku rencana pembentukan awal rumah belajar batik Tasikmalaya ini sudah ada sejak tahun 2020 dan sempat terhalang oleh pandemi Covid-19.

Salah satu program unggulan pihaknya adalah pola pembelajaran vokasi untuk pemberdayaan ekonomi bagi para generasi muda.

"Kekuatan rumah batik bukan hanya membuka peluang usaha baru batik, tapi akan membuka peluang pekerjaan baru bagi masyarakat. Ini sebenarnya yang bisa mensejahtetakan. Ini bentuk mengatasi pengangguran bersamaan dengan pelestatian kebudayaan bangsa," tambah Veronica.

Keberadaan rumah batik di Tasikmalaya adalah yang keempat setelah sebelumnya berdiri rumah batik Pekalongan.

Juga, rumah batik di Pemalang yang mampu memberikan nilai tambah bagi perajin di sana.

"Mereka di Pemalang jangan salah, salah satu karyanya menang juara pertama batik terbaik saat itu," tambah dia.

Lalu rumah batik di Semarang yang menyerap hampir 3.000 tenaga kerja dengan kemampuan membatik yang profesional.

"Selanjutnya seusai di rumah batik di Tasikmalaya, kita sudah membidik hal sama akan dibuka di Cirebon. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terutama dukungan pemerintah daerah setempat dan Pemprov Jabar," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/21/082151078/rumah-batik-dibuka-di-tasikmalaya-atalia-usaha-penopang-ekonomi-di-jabar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke