Salin Artikel

Pria Ini Dianiaya Debt Collector Saat Menemani Istri Berobat di Rumah Sakit

Korban yang bernama Hasim (56) ini dianiaya di parkiran Rumah Sakit Restu Ibu Kamis (18/8/2022) sekitar pukul 15.30 Wita. Mobil Fortuner yang dimilikinya pun direbut paksa.

Kejadian tersebut bermula saat Hasim yang datang dari Salok Api Dara, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ke Balikpapan untuk membawa istrinya berobat dan menjalani operasi empedu.

Setelah menjalani serangkaian pengobatan, Hasim hendak membelikan obat untuk istrinya dengan menaiki mobil pribadinya, yakni Toyota Fortuner nopol DD 1311 MU.

Namun saat di parkiran rumah sakit, ia tiba-tiba didatangi oleh tiga orang pria berwajah sangar dan langsung mencoba merampas kunci mobilnya.

Hasim yang bingung pun mempertanyakan maksud dan dari mana sekelompok pria tersebut. Namun para pria tersebut belum mau menunjukkan surat tugasnya.

“Pas di parkiran itu datang tiga orang langsung merampas kunci saya. Saya tanya dari mana, dia nyuruh turun. Pas saya turun, dia cabut kunci saya terus dia buka kap mobil saya. Ya saya bilang enggak boleh Pak begitu, saya tanya dia dari mana, dia jawab kalau ini bukan mobil saya,” kata Hasim ditemui di Polresta Balikpapan, Jumat (18/8/2022).

Hasim masih menolak untuk menyerahkan kunci mobilnya, sementara sejumlah pria terus berdatangan dan mengelilinginya di area rumah sakit tersebut.

Apes bagi Hasim, saat dirinya menanyakan surat tugas atau surat keputusan kepada kawanan debt collector ini, ia justru mendapat tindakan kekerasan.

“Terus saya tanyakan SK dia. Saya malah dikeroyok, saya dipiting, terus ada yang tarik saya dan kunci saya dibawa lari lalu saya diamankan di security dibawa ke samping langgar. Untuk jelasnya silakan lihat saja rekaman CCTV, di situ semuanya jelas,” bebernya.

Tak ingin terus berdebat, Hasim mengajak kawanan pria tadi untuk menemaninya membeli obat istrinya terlebih dahulu. Namun kawanan yang diduga debtcollector itu menolak dan terjadilah perebutan kunci mobil.

“Malah saya coba ajak dulu dia untuk beli obat karena istri saya lagi sakit. Tapi dia enggak mau, dia larang saya jalan. Akhirnya dia tarik saya turun dan disamping mobil itu saya dipiting. Kepala saya kena, terus jari saya kena kunci karena tarik-tarikan, sisanya saya enggak ingat, tapi lihat saja nanti di rekaman CCTV,” terangnya.

Hasim dimintai uang Rp 100 juta untuk melunasi cicilan mobil tersebut. Namun ia menolak lantaran proses penarikan harus melalui prosedur yang benar. Dirinya pun memiliki alasan mengapa mobilnya bisa menunggak hingga berbulan-bulan.

“Anak saya yang cicil, cicilannya itu sekitar 4 tahun di Sulawesi. Saya sudah bayar lama, sekitar satu tahunan saya bayar di sana. Nah setelah itu kantor di sana tutup, kami bingung mau bayar ke mana, padahal kami ingin bayar,” tuturnya.

Ia pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Balikpapan. Setelah laporan, ia langsung dibawa visum ke rumah sakit sebagai bukti pendukung lainnya. Hasim tidak terima bahwa dirinya dituduh melakukan penggelapan mobil.

“Pas saya didatangi kemarin itu saya dituduh penggelapan mobil. Ya saya nolak, kan itu mobil surat-suratnya atas nama saya, kok malah dituduh mobil bodong,” tandasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan adanya laporan tersebut.

Namun ia belum mau menjelaskan secara rinci lantaran saat ini anggotanya tengah melakukan penyelidikan dan menghimpun bukti-bukti yang ada.

“Ya saat ini kami lakukan penyelidikan dulu, pendalaman dulu terhadap laporan tersebut. Korbannya sudah kami mintai keterangan, ini saat ini masih kami dalami dulu untuk tindaklanjutnya,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/19/145053778/pria-ini-dianiaya-debt-collector-saat-menemani-istri-berobat-di-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke