Salin Artikel

8 Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Ada Prasasti dan Berita China

KOMPAS.com - Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan Hindu tertua setelah Kutai yang berdiri sekitar abad ke-4.

Kerajaan Tarumanegara berdiri di wilayah Jawa Barat, tepatnya di dekat aliran Sungai Citarum.

Pendiri Kerajaan Tarumanegara bukan berasal dari Nusantara, tetapi Maharesi Jayasingawarman yang berasal dari India.

Raja Jayasingawarman memberi nama kerajaannya Tarumanegara dari nama pohon tarum yang banyak tumbuh di daerah tersebut.

Adapun masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara dicapai pada masa pemerintahan Raja Purnawarman.

Beberapa bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah berupa prasasti dan berita dari China, berikut adalah rangkumannya.

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi aliran Sungai Ciaruteun Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Prasasti Ciaruteun ini dikenal dengan adanya bekas jejak kaki Raja Purnawarman.

Prasasti ini ditulis dalam aksara Wenggi atau Pallawa dan berbahasa Sansekerta.

Isi Prasasti Ciaruteun terdiri dari empat baris masing-masing 8 suku kata yang apabila diterjemahkan berbunyi:

“Kedua jejak telapak kaki yang sepeti jejak telapak kaki Wisnu ini kepunyaan penguasa dunia yang gagah berani yang termasyhur Purnawarman Raja Tarumanagara.”

2. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara tidak jauh dari prasasti Ciaruteun ada sebuah prasasti di tengah perkebunan kopi milik Jonathan Rig.

Pada Prasasti Kebon Kopi ini tertera dua buah ukiran telapak kaki gajah.

Di atas prasasti ini hanya ada satu baris tulisan dengan aksara Palawa dengan bahasa Sansekerta, yang bila diterjemahkan berbunyi:

“ dua jejak telapak kaki Airawata yang perkasa dan cemerlang, gajah kepunyaan penguasa Taruma yang membawakan kemenangan.”

3. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu ditemukan di puncak bukit Koleangkak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, pada kaki bukit mengalir sungai kecil Cikasungka yang terdapat perkebunan Jambu.

Pada Prasasti Jambu di atas tulisan terdapat lukisan sepasang telapak kaki raja Purnawarman.

Prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa dan berbahasa Sansekerta yang apabila diterjemahkan berbunyi:

“Lukisan dua telapak kaki ini kepunyaan yang termasyhur setia dalam tugasnya (yaitu) raja tanpa tandingan yang dahulu memerintah Taruma bernama Sri Purnawarman yang baju perisainya tidak dapat ditembus oleh tumbak musuh-musuhnya, yang selalu menghancurkan kota (benteng) musuh yang gemar menghadiahkan makanan dan minuman lezat kepada mereka (yang setia kepadanya) tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya”.

4. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten ditemukan di tepi Sungai Cisadane.

Isi dari Prasasti Muara Cianten apabila diterjemahkan adalah sebagai berikut:

"Ini tanda ucapan Rakryan Juru Pengambat dalam tahun (Saka) kawihaji (8) panca (5) pasagi (4), pemerintahan begara dikembalikan kepada Raja Sunda."

5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di kawasan hutan perbukitan Cipamingkir, Kabupaten Bogor.

Isi Prasasti Awi bukan berupa aksara, melainkan berupa pahatan gambar dahan, ranting, daun, buah-buahan, serta sepasang telapak kaki.

6. Prasasti Cidanghiyang

Prasasti Cidanghiang ditemukan di Sungai Cidanghiang di desa Lebak Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang.

Pada prasasti ini terdapat lukisan sepasang kaki Raja Purnawarman, yang apabila diterjemahkan isinya sebagai berikut:

“Ini tanda penguasa dunia yang perkasa, prabu yang setia serta penuh kepahlawanan, yang menjadi panji segala raja, yang termashur Purnawarman.”

7. Prasasti Tugu

Prasasti Tugu prasasti ini ditemukan di Batutumpu, Desa Tugu Kecamatan Tarumajaya (Cilincing) di Kabupaten Bekasi.

Isi Prasasti Tugu terdiri dari lima baris kalimat, beraksara Pallawa dan berbahasa Sansekerta yang apabila diartikan adalah sebagai berikut:

“ Dahulu Sungai Cadhrabaga ini digali oleh Rajadirajaguru yang berlengan kuat (besar kekuasaannya), setelah mencapai kota yang mashur, mengalirlah ke laut. Dalam tahun ke 22 pemerintahannya makin sejahtera, panji segala raja yeng termashur Purnawarman, telah menggali saluran Sungai Gomati yang indah, murni airnya, mulai tanggal 8 bagian gelap bulan Palguna dan selesai tanggal 20 bagian terang bulan Caitra, selesai dalam 20 hari. Panjangnya 6122 busur mengalir ke tengah tengah tempat kakeknya, Sang Rajeresi. Setelah selesai dihadiahkan 1000 ekor sapi kepada para brahmana.”

8. Berita China

Keberadaan Kerajaan Tarumanegara juga tercatat dalam sebuah berita dari China, yaitu catatan penjelajah bernama Fa Hien.

Nama lain Kerajaan Tarumanegara menurut catatan Fa Hien adalah To-lo-mo.

Fa Hien diketahui membuat catatan tersebut pada awal abad ke-5 yang mencatat bahwa aspek ekonomi Kerajaan Tarumanegara berasal dari pertanian, peternakan, perburuan, dan perdagangan.

Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id 
kompas.com (Penulis : Verelladevanka Adryamarthanino, Lukman Hadi Subroto | Editor : Widya Lestari Ningsih, Widya Lestari Ningsih)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/17/095439978/8-sumber-sejarah-kerajaan-tarumanegara-ada-prasasti-dan-berita-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke