Salin Artikel

Kelebihan Kelapa Genjah yang Ditanam Presiden Jokowi di Boyolali, Bisa Berbuah hingga 180 Biji Per Pohon

BOYOLALI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah, mendapat bantuan 46.000 kelapa genjah dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan).

Kelapa genjah tersebut ditanam di tiga kecamatan, yakni Ngemplak, Andong dan Wonosamudro.

Adapun penanaman itu dilakukan secara simbolis oleh Presiden Jokowi di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, tak jauh dari embung Giriroto sebanyak 450-500 bibit, pada Kamis (11/8/2022).

Kepala Desa Giriroto Purwanto mengatakan, kelapa genjah berbeda dengan kelapa pada umumnya.

Kelapa merupakan komoditas perkebunan yang dapat meningkatkan perekonomian warga.

Kelapa genjah ini memiliki kelebihan yakni memiliki kecepatan berbuah dalam usia yang relatif muda. 

Potensi buah dalam satu pohon/tahun dapat mencapai 180 buah. 

"Kelapa genjah itu masa berbuahnya tidak terlalu lama. Jadi, kelapa itu ketika sudah usia 3-4 tahun itu sudah berbuah. Dan menurut informasi kepala itu dalam satu pohon dan sudah berusia 4 tahun buahnya banyak ada 180 buah," kata Purwanto, kepada Kompas.com, Kamis.

Menurut dia, sebagai awal penanaman di Desa Giriroto ada sebanyak 450-500 bibit kepala genjah.

Kelapa genjah ini ditanam di lahan milik kas desa seluas 8.000 meter persegi dekat dengan embung Giriroto.

Dia juga mengatakan, banyak manfaat dari penanaman kelapa genjah.

Selain bisa digunakan untuk pembuatan gula semut, buah kelapa genjah bisa untuk membuat minyak dan minuman segar.

Di samping itu, pihaknya berharap penanaman kelapa genjah di dekat embung Giriroto tersebut bisa menjadi sebuah destinasi wisata di Desa Giriroto.

"Ke depan itu kelapa itu secara estetika itu juga bagus untuk wisata. Artinya, harapan kami bisa menjadi penunjang diwisata embung Giriroto dan perkemahan," terang Purwanto.

Dia mengungkapkan, di lahan tersebut selain ditanami kelapa genjah, juga ditanami jagung secara tumpang sari.

Sehingga banyak manfaat yang didapatkan dari penanaman kelapa genjah itu.


Sebagai informasi, penanaman kelapa genjah ini sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi krisis pangan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, dunia sekarang ini sedang dilanda krisis pangan.

Sebanyak 300 juta orang lebih berada dalam kekurangan pangan akut dan kelaparan.

Menurut Presiden Jokowi, kekurangan pangan akut dan kelaparan sudah mulai terjadi di beberapa negara.

"Diperkirakan kalau tidak ada solusi bisa masuk ke 800 juta orang. Bahkan, kekurangan pangan dan kelaparan," kata Jokowi di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.

Sehingga, lanjut Presiden, sebagai salah satu antisipasi krisis pangan akut adalah dengan dimanfaatkan lahan tidak produktif menjadi produktif.

"Inilah kenapa kami ingin lahan-lahan yang tidak produktif itu diproduktifkan. Urusan cabai, ini harusnya urusan rumah tangga-rumah tangga di desa bisa nanam itu. Di polybag pekarangannya sehingga tidak ada yang namanya kami ini kekurangan pangan," kata dia.

Selain itu, lahan tidak produktif bisa ditanami dengan kelapa genjah.

Menurut dia, penanaman kelapa genjah baru pertama kali di Indonesia yakni di wilayah Soloraya.

"Nanti hasilnya 2 tahun, 2,5 tahun satu pohon bisa produksi 180 buah. Yang itu bisa dibuat gula semut, minyak kelapa, dan bisa dijual buahnya untuk minuman segar. Ini yang akan terus kami lakukan," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/11/152426178/kelebihan-kelapa-genjah-yang-ditanam-presiden-jokowi-di-boyolali-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke