Salin Artikel

Ungkap Perilaku Bharada E Semasa Sekolah, Kepala Sekolah SMAN 10 Manado: Kami Kaget

KOMPAS.com - Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) yang menjadi salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), dikenal sebagai siswa yang baik saat masih duduk di bangku SMA.

Perilaku Bharada E sewaktu sekolah itu diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMAN 10 Manado, Sulawesi Utara, Jaquelien Dien.

Oleh sebab itu, Dien mengaku terkejut atas keterlibatan pria yang akrab disapa Icad itu dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7/2022).

"Tidak pernah terlibat masalah. Kami kaget ketika Icad bisa kena kasus. Guru-guru ikut bersimpati, semoga Icad bisa melalui cobaan ini dan menjalani proses hukum seadil-adilnya," kata Dien, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (11/8/2022).

Menurut Dien, Bharada E adalah sosok yang tidak pernah berusaha menonjolkan diri di tengah teman-temannya yang lain.

"Termasuk pendiam orangnya, tapi tetap aktif di sekolah terutama ekstrakurikuler," ujar Dien.

Dien mengatakan, saat masih duduk di kelas 11, Bharada E pernah mewakili SMAN 10 Manado dalam lomba teater yang diadakan di Bali.

Meski tak berhasil membawa pulang piala juara, namun Bharada E dan tim SMAN 10 Manado berhasil meraih piagam penghargaan dalam ajang tersebut.

Dien menjelaskan, selain tergabung dalam kelompok teater, Bharada E juga aktif dalam ekstrakurikuler Bola Voli.

Profil Bharada E

Dien menambahkan, Bharada E merupakan siswa pindahan dari SMK Polaris di Bitung pada tahun 2014, tepatnya saat kelas 10 semester 2.

"Icad masuk ke SMA Negeri 10 Semester 2 Kelas 10. Semester 1 Icad sekolah di Bitung, jadi memang dia siswa pindahan, hingga lulus di SMAN 10 Manado," ungkapnya.

Menurut informasi yang Dien terima, Bharada E sempat menempuh pendidikan di bidang pelayaran, namun atas keinginan pamannya yang menginginkan Icad menjadi anggota TNI atau Polri, dia pindah ke SMAN 10 Manado mengambil jurusan IPA.

"Pamannya ini ingin Icad masuk TNI atau Polri," ujarnya.

Bharada E kemudian mengikuti pendidikan polisi di Pusat Pendidikan Brimob Wakutosek, Jawa Timur, pada tahun 2019.

Pria yang kini berusia 24 tahun itu berpangkat Bharada atau golongan Tamtama dalam kepangkatan Polri.

Melalui akun Instagram @r.lumiu, Bharada E kerap membagikan momen saat dia melakukan aktivitas wall climbing dan panjat tebing.

Bharada E juga diketahui tergabung dalam kelompok pecinta alam di Manado, Rasamala.

Pengakuan teman kecil Bharada E

Dilansir dari TribunJabar.id yang merangkum dari TribunManado, teman semasa kecil Bharada E juga buka suara mengenai karakter Icad yang dikenalnya.

Orang yang tidak mau identitasnya diungkap ke publik itu mengatakan, Bharada E memiliki nyali yang besar.

Menurutnya, Bharada E kerap mengikuti perlombaan panjat tebing, sehingga dia nyaris saja menjadi atlet olahraga tersebut.

Dia pun mengenang Bharada E sebagai orang yang baik hati, namun tetap berani kepada siapa saja yang mengganggunya.

"Dia termasuk yang luar biasa," kata orang yang mengaku sebagai teman Bharada E.

"Dia itu orangnya baik, tapi jika ada yang mau cari perkara, dia maju," imbuhnya.

Dia menjelaskan, Eliezar, sapaan akrab Bharada E dari teman-temannya, mendaftar sebagai polisi usai aktif di olahraga panjat tebing.

Sejak saat itu, dia mengaku, sudah jarang berkomunikasi dengan Bharada E.

"Tahu-tahu dia viral dalam kasus pembunuhan, kami terkejut dia muncul," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/11/151848078/ungkap-perilaku-bharada-e-semasa-sekolah-kepala-sekolah-sman-10-manado-kami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke