Salin Artikel

Kisah Penjual TV Analog Bertahan dari Gempuran TV Digital, Diobral Rp 200.000 Agar Laku

SEMARANG, KOMPAS.com - Adanya TV digital membuat TV analog dipandang sebelah mata. Banyak yang menganggap TV analog sudah ketinggalan zaman.

Namun siapa sangka jika TV analog masih diminati oleh anak-anak muda di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Mayoritas yang membeli TV analog merupakan mahasiswa. Mereka membeli TV analog untuk dipasang di kamar kos karena harganya terjangkau.

Selain harganya yang terjangkau, TV analog lebih mudah diperbaiki. Hal itu membuat para mahasiswa di Kota Semarang lebih melirik TV analog dibandingkan TV digital.

Salah satu mahasiswa universitas negeri di Kota Semarang, Adi Mungkas mengaku lebih memilih TV analog karena harganya lebih murah dibandingkan dengan TV digital.

"Kalau TV analog murah Rp 200.000 sudah bisa dapat. Tapi kalau beli TV digital bisa sampai jutaan," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (6/8/2022).

Dengan harga yang murah, Adi tak akan rugi jika dia lulus karena TV analog tersebut bisa ditinggal di kos atau diberikan kepada temannya.

"Kalau TV digital ya pikir-pikir harganya jutaan," imbuhnya.

Adi mengaku mempunyai TV analog ukuran 14 inch. Menurutnya, perbedaan antara TV digital dan TV analog tak terlalu jauh hanya bentuknya saja yang berbeda.

"Ini kalau nonton sepakbola malah bisa gratis di TV analog. Paling hanya benerin antena saja," ujarnya.

Sementara itu, salah satu penjual TV analog di Pasar Krokosono Kota Semarang, Riyadi mengatakan, harga TV analog dijual murah karena adanya TV digital.

Sampai saat ini, TV analog dengan ukuran 14 inch adalah jenis yang paling laris. Kebanyakan yang membeli TV ukuran tersebut adalah anak kos atau orang merantau yang sewa rumah.

"Orang kos memang cari TV yang murah-murah karena hemat ruangan," katanya.

Selain anak kos dan orang merantau, TV analog yang dia jual masih banyak yang memborong.

Penjual dari beberapa daerah seperti Purwodadi dan Jepara juga masih banyak yang membeli TV analog di tempatnya.

"Biasanya mereka memborong bisa sampai 3 sampai 5 TV," ucapnya.

Penjualan TV analog menurun

Meski masih ada yang membeli TV analog, jumlah pembelinya tak sebanding dengan sebelum adanya TV digital.

Merosotnya penjualan TV analog juga dipengaruhi kebijakan pemerintah yang secara bertahap TV analog digantikan sepenuhnya oleh siaran TV digital.

"Ini karena dampak dari digitalisasi, TV digital itu," keluhnya.

Untuk itu, dia menjual TV analog di tokonya dengan harga yang murah. Untuk TV analog yang paling murah sekitar Rp 200.000 hingga Rp 260.000 untuk ukuran 14 inch.

"Ukuran 14 inch adalah jenis yang paling laris," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/06/140523878/kisah-penjual-tv-analog-bertahan-dari-gempuran-tv-digital-diobral-rp-200000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke