Salin Artikel

Potret Perjuangan Asep dan Santi Nafkahi Keluarga, dari Jabar ke Sulbar untuk Jual Bendera

KOMPAS.com - Menjelang Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, penjual pernak-pernik bernuansa merah putih mulai bermunculan, dua di antaranya adalah Asep dan Santi.

Keduanya rela menempuh perjalanan jauh dari Jawa Barat ke Sulawesi Barat demi berjualan bendera.

Asep berjualan di depan Kantor Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Pria asal Bandung ini mengaku sudah dua tahun berjualan bendera di Polman.

Demi mencari nafkah, ia terpaksa meninggalkan tiga anak dan istrinya di Bandung.

Dia datang ke Polman bersama rekan-rekannya asal Bandung sesama penjual bendera.

"Tersebar di Polman, ada di Wonomulyo dan ada juga di Polewali," ujarnya, Senin (1/8/2022), dikutip dari Tribun Sulbar.

Pria 50 tahun ini mengaku mendatangi Polman karena di kampung halamannya ada banyak penjual bendera.

"Terlalu banyak saingan disana, terus harganya juga murah," ucapnya.

Adapun pernak-pernik yang dijual Asep dibanderol Rp 10.000 hingga Rp 500.000. Pernak-pernak termahal adalah bendera panjang.

Asep mengatakan, untuk saat ini penjualan masih lesu. Meski demikian, ia memprediksi penjualan mulai meningkat jelang perayaan HUT RI.

"Biasanya sepekan jelang perayaan Agustus sudah mulai ramai," ungkapnya.

Selain di Polman, Asep ternyata juga pernah berjualan di Palu, Sulawesi Tengah.


Tinggalkan anak

Kisah hampir serupa juga dialami Santi. Demi mencari nafkah untuk keluarga, perempuan asal Garut ini berjualan pernak-pernik HUT RI di Mamuju Tengah.

Ia datang ke Mamuju Tengah bersama suami. Selama mencari nafkah, Santi menitipkan anaknya kepada mertua di Garut.

“Sama suami, mas, tapi beda lapak, jadi anak dititip sama mertua di Garut,” tuturnya, Senin (25/7/2022), dilansir dari Tribun Sulbar.

Senada dengan Asep, Santi memilih berjualan hingga ke Sulawesi lantaran di daerah asalnya ada banyak saingan.

“Kalau di Jawa penjual kan sudah banyak mas, apalagi buat barangnya di sana,” jelasnya.

Santi menerangkan, ia bersama kawan-kawannya dari Garut setiap tahun ke Sulawesi untuk menjual pernak-pernik khas HUT RI. Ini menjadi kali keempatnya berjualan bendera di Mamuju Tengah.

“Setahun sekali, mas. Kalau tidak ada halangan, kita di sini hingga 16 Agustus mendatang,” bebernya.

Pernak-pernik yang dijual Santi antara lain bendera dan umbul-umbul. Harga yang ditawarkan beragam, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 600.000, tergantung jenis dan ukuran.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Sulbar.com dengan judul Cerita Asep, Penjual Bendera Asal Bandung, Jualan di Polman karena Keras Persaingan di Daerah Asal

Artikel ini telah tayang di Tribun-Sulbar.com dengan judul SANTI Penjual Bendera Asal Garut, Sekali Setahun ke Mamuju Tengah Jualan

https://regional.kompas.com/read/2022/08/06/120200178/potret-perjuangan-asep-dan-santi-nafkahi-keluarga-dari-jabar-ke-sulbar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke