Salin Artikel

Pesan Risma di Peringatan HAN: Tidak Boleh Anak-anak Mengolok Teman yang Ada Kekurangan

Puncak peringatan HAN 2022 itu dihadiri Menteri Sosial Tri Rismaharini. Selain itu, ratusan anak-anak Indonesia juga mengikuti kegiatan itu, baik secara daring dan luring.

Dalam kesempatan itu, Risma mengingatkan anak-anak di seluruh Indonesia untuk saling menghargai dan tidak melakukan perundungan.

"Setiap Tuhan memberikan kekurangan, pasti Tuhan memberikan kelebihan. Mulai sekarang tidak boleh anak-anakku mem-bully atau mengolok-olok temannya yang ada kekurangan, " kata Risma di puncak peringatan HAN di Lombok Timur.

Risma mengingatkan, seluruh anak-anak Indonesia harus berhasil dan sukses. Anak-anak tak boleh menyerah terhadap kesulitan yang dihadapi.

Dalam kegiatan itu, sejumlah anak-anak dari pelosok Indonesia juga hadir dan mengikuti kegiatan secara online, lewat panggilan video.

Suasana makin meriah ketika anak-anak dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyapa kawan-kawan mereka dari sejumlah daerah di Indonesia.

Risma pun mendengarkan sejumlah harapan dan permintaan dari anak-anak Indonesia yang hadir di lokasi dan mereka yang terhubungan lewat panggilan video.

Panggilan video diikuti anak-anak Suku Anak Dalam dari Jambi, anak-anak Baduy di Banten, anak-anak Suku Laut Pulau Bertam di Kepulauan Riau, anak-anak Suku Asmat di Papua, anak-anak di perbatasan Sebatik Nunukan, anak-anak Kota Kecil Wini di Timor Tengah Utara, anak-anak Suku Dayak Meratus, dan anak-anak di pengungsian di Majene.

Salah satu siswa sekolah dasar di Papua, Marshel meminta listrik kepada Mensos Risma.

"Kami minta listrik Bu Menteri, minta perahu mudah bersekolah karena ada dua sungai," kata Marshel.

Risma yang didampingi Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah, mendengarkan harapan anak-anak tersebut.

"Kapalmu masih dibuat, masih dibikin, nanti kalau sudah selesai dikirim ke sana, jangan baku pukul ya di sana, sekolah ya," kata Risma disambut teriakan bahagia anak-anak.


Dalam kesempatan itu, sebagian besar anak-anak meminta bantuan listrik untuk belajar, perbaikan jalan dan perahu sebagai alat transportasi ke sekolah.

Risma mengutamakan bantuan Kementerian Sosial untuk anak-anak yang kesulitan mengakses pendidikan di lokasi tempat tinggal mereka.

Risma pun akan menindaklanjuti permintaan dan harapan yang disampaikan anak-anak dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional 2022 itu.

Terkait masih banyak sekolah yang rusak di Lombok Timur pascagempa 2019, Risma menyarankan Bupati Lombok Timur mengajukan perbaikan ke Kementerian Pendidikan.

Risma pun menjelaskan mengutamakan bantuan terhadap sekolah di wilayah terpencil. Alasannya, kewenangan terkait penanganan anak-anak di kawasan tertinggal dan terpencil ada di Kementerian Sosial.

"Jadi kondisi anak-anak tadi kami yang tangani, saya mengajak mereka karena selama ini seperti suku anak dalam itu tiga jam dari jalan besar, suku Asmat Amagais itu harus naik pesawat kecil satu jam, masuk ke lokasinya 3 jam, termasuk suku anak laut yang terdepan juga tertinggal, itu yang kami tangani," terang Risma.

Pada puncak peringatan HAN, Risma bekerja sama dengan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menggelar operasi katarak gratis bagi 300 warga lansia.

"Memberikan bantuan 300 kacamata gratis dan 56 alat dengar pada anak anak di Puncak Hari Anak Nasional ini ya. Dan ini adalah Donasi dari Pembaca Harian Kompas," kata Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas, Tomy Trinugrho.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/02/094136178/pesan-risma-di-peringatan-han-tidak-boleh-anak-anak-mengolok-teman-yang-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke