Salin Artikel

Banjir Bandang Terjang Pulau Haruku Maluku Tengah, Ratusan Rumah dan Sekolah Rusak

Akibatnya, ratusan rumah warga mengalami kerusakan dan sebagian lagi terendam. Banjir yang membawa material pohon dan lumpur dan bebatuan dari pegunungan juga menyebabkan sebuah sekolah di desa itu rusak.

Sekretaris Negri (Desa) Haruku Clif Kisya mengatakan, banjir bandang mulai menerjang desa tersebut terjadi sejak pukul 03.00 WIT.

“Banjir turun dari gunung bersama material dan menyebabkan banyak rumah yang rusak,” kata Clif kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Sabtu.

Dia menjelaskan, banjir bandang itu semakin diperparah setelah dua sungai di desa itu meluap lantaran tidak bisa menampung volume air. Sungai yang meluap kemudian menerjang rumah-rumah warga.

“Ada dua sungai di sini yang meluap, yakni Sungai Waiira dan Waimemi,” ujarnya.

Menurut Clif, banjir baru mulai surut sekitar pukul 06.00 WIT usai intensitas hujan mereda. Setelah didata, jumlah rumah warga yang terendam sebanyak 200 rumah. Dari jumlah itu, sebanyak 150 rumah terendam hingga ketinggian 2 meter.

“Kalau rumah rusak berat itu ada 50 rumah dan rusak ringan itu ada 100 rumah,” katanya.

Selain merendam dan merusak rumah warga, banjir bandang juga menyebabkan sekolah dasar (SD) di desa tersebut terendam. Selain itu, sebuah taman kanak-kanak rusak berat.

Musibah tersebut tidak menyebabkan adanya korban jiwa.

“Ada satu TK yang rusak berat dan SD terendam. Kalau korban jiwa tidak ada.” ujarnya.

Dia mengaku banjir yang menerjang desa tersebut merupakan yang terparah selama ini. Banjir serupa juga pernah terjadi di tahun 2000, tetapi tidak separah saat ini.

“Kali ini yang paling parah, dulu itu pernah tahun 2000 juga, tapi tidak separah saat ini,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah Abdul Latif Key yang dikonfirmasi secara terpisah mengakui banjir bandang di desa tersebut telah menyebabkan ratusan rumah warga terendam.

“Iya, ada sekitar 150 rumah dan sekolah yang terendam,” ujarnya.

Dia tidak menjelaskan secara terperinci jumlah kerusakan rumah warga ataupun detail penanganan tanggap darurat di desa tersebut.

“Sebentar saya masih rapat di Kodim,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/30/115841878/banjir-bandang-terjang-pulau-haruku-maluku-tengah-ratusan-rumah-dan-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke