Salin Artikel

Kopda Muslimin Marahi Orang Suruhannya Saat Tahu Peluru Tak Mengenai Kepala Istrinya

SEMARANG, KOMPAS.com - Tersangka penembakan istri prajurit TNI Kota Semarang Sugiono alias Babi mengaku sempat dimarahi Kopral Dua atau Kopda Muslimin saat melakukan penembakan.

Dia mengaku dimarahi Kopda Muslimin karena tembakannya yang pertama meleset dari yang diperintahkan oleh Kopda Muslimin.

"Saat itu Kopda Muslimin menyuruh tembak kepala tapi saya tembak di badan. Akhirnya saya dimarahi," jelasnya, di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

Selain berpesan untuk menembak bagian kepala, Kopda Muslimin juga berpesan kepada para eksekutor untuk tidak menembak anaknya.

"Saat itu Kopda Muslimin berpesan agar anaknya tak ikut ditembak," ungkapnya.

Saat menjalankan aksi penembakan tersebut, ternyata tak berjalan lancar.

Sugiono mengaku sempat kehilangan jejak korban Rina Wulandari yang merupakan istri Kopda Muslimin.

Setelah kehilangan jejak, akhirnya Sugiono mulai dipandu oleh Kopda Muslimin dan Agus atau Gondrong melalui telepon.

"Setelah itu saya kembali dan ketemu korban saat pulang menjemput sekolah anaknya," ujarnya.

Sementara itu komplotan lainnya, Agus alias Gondrong menambahkan, sebenarnya pada Senin (18/7/2022) rencana awal untuk mengambil uang muka dari Kopda Muslimin.

"Namun Kopda Muslimin tiba-tiba memberi perintah untuk melakukan aksi penembakan hari itu juga," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Senin (18/7/2022) yang lalu telah terjadi penembakan di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Korban penembakan merupakan Rina Wulandari, istri prajurit TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/175058478/kopda-muslimin-marahi-orang-suruhannya-saat-tahu-peluru-tak-mengenai-kepala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke